MILAN, RADARTASIK.ID – Fikayo Tomori, bek tengah asal Inggris, membahas perjalanan kariernya di AC Milan, keputusannya meninggalkan Chelsea, serta pandangannya mengenai Zlatan Ibrahimovic.
Meskipun merasa kesulitan untuk dipanggil kembali ke skuad Inggris, Tomori tidak pernah menyesali keputusan besar yang ia ambil untuk bergabung dengan Milan.
Pada Januari 2021, Tomori pindah ke Milan dengan status pinjaman, sebelum kemudian kontraknya menjadi permanen enam bulan kemudian dengan nilai transfer 35 juta euro (sekitar Rp 586 miliar).
Baca Juga:Kepala Medis Lazio Bongkar Kasus Pemain Bintang Serie A yang Pernah Gagal Tes Jantung Tapi Lolos BermainPertandingan Fiorentina vs Empoli di Coppa Italia Akan Tetap Digelar Meski Edoardo Bove Masih Dirawat di Rumah
Mengingat besar klub tersebut, Tomori mengungkapkan bahwa awalnya ia merasa terkejut dengan kesempatan ini.
”Hal yang membuat saya sadar bahwa ini adalah Milan, saya berbicara dengan Paolo Maldini. Saya pergi ke museum dan menyadari betapa besarnya klub ini,” ujar Tomori kepada ITV Sport seperti dikutip Football Italia, Rabu, 4 Desember 2024.
Keputusan untuk bergabung dengan Milan bukan hanya tentang kesempatan bermain, namun juga peluang untuk berkembang lebih jauh di luar Premier League.
Tomori menyebutkan bahwa ia dapat belajar budaya baru dan cara bermain yang berbeda.
Selain itu, ia menekankan bahwa semakin banyak pemain yang kini mencari pengalaman di luar Inggris dan hal tersebut justru memberikan keuntungan tersendiri dalam perkembangan karier.
Di Milan, Tomori tidak hanya bertemu dengan pemain-pemain berkelas, tetapi juga beradaptasi dengan budaya lokal.
Pemain-pemain Serie A didorong untuk mempelajari bahasa Italia, sehingga Tomori dan rekan setimnya, Christian Pulisic, kini sering berkomunikasi dengan media menggunakan bahasa Italia.
Baca Juga:Demi Edoardo Bove, Empoli Rela Menunda Pertandingan Melawan Fiorentina di Coppa Italia Kondisi Edoardo Bove Jadi Prioritas Utama Italia U21, Undian Euro 2025 Sementara Tak Terpikirkan
Meskipun begitu, Tomori merasa ada satu hal yang kurang dalam kehidupannya di Italia, yakni tidak adanya hidangan sticky toffee pudding, makanan penutup khas Inggris yang sangat ia sukai.
Namun, secara keseluruhan, ia merasa keputusan untuk meninggalkan Chelsea dan bergabung dengan Milan adalah pilihan yang tepat.
Tomori mengakui bahwa saat tidak bermain di Chelsea, ia menghadapi masa-masa sulit, tetapi peluang yang datang dengan Milan membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik.
Meskipun penampilannya di Milan sangat impresif, Tomori masih harus menghadapi kenyataan pahit di tim nasional Inggris.