Penyelidikan terhadap Keabsahan Proses Pemeriksaan
Pernyataan tersebut memicu pertanyaan tentang keakuratan dan ketelitian pemeriksaan medis yang dilakukan terhadap para pemain.
Kini, jaksa FIGC, Giuseppe Chine, telah membuka penyelidikan untuk mengidentifikasi siapa pemain yang dimaksud serta untuk mengevaluasi apakah ada prosedur yang dilewatkan atau tidak dilaksanakan dengan benar dalam proses tes medis tersebut.
Beberapa pihak telah mencoba menelusuri kembali tanggal-tanggal yang relevan dan menduga bahwa pemain yang dimaksud mungkin adalah Strahinja Pavlovic, bek Milan saat ini. Pada 2019, Pavlovic gagal dalam pemeriksaan medis yang dilakukan oleh Lazio ketika ia masih bermain di Partizan Belgrade.
Baca Juga:Pertandingan Fiorentina vs Empoli di Coppa Italia Akan Tetap Digelar Meski Edoardo Bove Masih Dirawat di RumahDemi Edoardo Bove, Empoli Rela Menunda Pertandingan Melawan Fiorentina di Coppa Italia
Setelah itu, Pavlovic melanjutkan karirnya di klub-klub Eropa seperti AS Monaco, Cercle Bruges, FC Basel, dan RB Salzburg, sebelum akhirnya bergabung dengan AC Milan pada Juli 2024 dengan biaya transfer 20 juta euro, termasuk bonus.
Tantangan untuk Sistem Pemeriksaan Medis
Kasus ini membuka kembali perdebatan tentang efektivitas dan transparansi sistem pemeriksaan medis yang digunakan oleh klub-klub sepak bola di Italia.
Meskipun sistem tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa pemain dalam kondisi terbaik untuk bermain, insiden-insiden seperti ini menunjukkan bahwa mungkin ada celah atau kekurangan dalam pelaksanaannya.
Penyelidikan yang sedang berlangsung akan menjadi titik penting untuk mengevaluasi kembali prosedur yang ada, dan apakah ada aspek yang perlu diperbaiki untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Hal ini juga menyentuh pada masalah yang lebih luas terkait keselamatan dan kesehatan pemain sepak bola, yang harus menjadi prioritas utama di semua level kompetisi. (Sandy AW)