Pesantren Mulai Terapkan Sistem Transaksi Nontunai

sma QSBS Al Kautsar Cineam
Salah satu gedung yang terdapat di QSBS Al Kautsar Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Quranic Science Boarding School (QSBS) di bawah naungan Yayasan Al Kautsar 561 mulai mengimplementasikan sistem transaksi nontunai (cashless) di lingkungan pesantren.

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan transparansi pelaporan keuangan kepada wali santri.

Pimpinan Pondok Pesantren, Rifki Fauzi mengungkapkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk menguji coba sistem tersebut.

Baca Juga:UBK Tasikmalaya Edukasi Remaja tentang Pencegahan Kanker ServiksKerjasama DJPK dan LPPM Unsil, BUMDes Goes to Campus Dorong Kemajuan Ekonomi Desa

Saat ini, sudah ada sekitar 120 orang santri yang terlibat dalam percobaan penggunaan sistem cashless di lingkungan pesantren.

Rencananya penerapan penuh akan dilakukan pada tahun ajaran baru dan diwajibkan bagi santri baru.

“Sekarang sedang menuju ke sana yang 120 orang nanti akan diperluas terus ke orang tua akan dilakukan pendekatan-pendekatan karena supaya laporannya lebih fair dan itu langsung ke orang tua.

Mudah-mudahan nanti bisa semuanya. Kami melihat sistemnya dulu harus betul,” terangnya.

Dia menambahkan, semua transaksi nantinya akan diarahkan pada satu aplikasi. Untuk santrinya sendiri mereka masing-masing akan diberi kartu yang bisa diisi ulang sehingga nantinya ketika akan melakukan transaksi mereka hanya perlu menempelkan kartu tersebut pada alat khusus yang disediakan di kantin.

Selain itu, Rifki menyebut bahwa sistem ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan klasik yang kerap terjadi di pesantren, seperti kehilangan uang.

“Kehilangan uang itu berat, bukan hanya bagi santri, tapi juga bagi pengurus. Setiap ada kasus kehilangan kami harus memeriksa banyak pihak yang tentunya menguras tenaga dan waktu,” tuturnya.

Baca Juga:Surat Terbuka Nurhayati untuk Warga Kota Tasikmalaya Pasca Pelaksanaan Pilkada 2024, Baca Yuk!Nyoblos di TPS 10 Nagrog, Cawawalkot Tasikmalaya H Muslim Masih Optimis Masyarakat Ingin Pemimpin Perempuan

Menurutnya, dengan sistem ini nantinya para orang tua dapat memantau pengeluaran anak secara langsung melalui gadget mereka.

Dia menuturkan, penerapan sistem nontunai ini sudah diterapkan di QSBS Al Kautsar sejak lama meskipun sistemnya masih manual.

“Karena di sini santri tidak boleh bawa uang sama sekali. Sebagian masih menulis manual. Jadi jajan ke kantin langsung potong, tapi bukan dengan cara scan barcode,” ujarnya.

Tak hanya terbatas pada sistem transaksi, pesantren yang terletak di Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya ini berencana mengembangkan sistem digitalisasi ke arah yang lebih luas.

0 Komentar