Asep menegaskan bahwa calon pengganti Yana harus memiliki prinsip serta visi yang sejalan dengan Herdiat untuk menjaga keseimbangan pemerintahan, mengelola program, dan menghindari konflik internal.
“Mengisi posisi ini dengan orang yang memiliki visi jangka panjang yang sejalan dengan rencana pembangunan daerah. Sehingga dapat memperkuat posisi daerah dalam mencapai tujuan 10 tahun mendatang,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya sosok Wakil Bupati yang memiliki pengaruh strategis terhadap pembangunan daerah. Jika jabatan ini diisi oleh individu dengan visi dan pemahaman yang baik terhadap kebutuhan masyarakat, pembangunan daerah akan lebih terencana dan terarah.
Baca Juga:UBK Tasikmalaya Edukasi Remaja tentang Pencegahan Kanker ServiksKerjasama DJPK dan LPPM Unsil, BUMDes Goes to Campus Dorong Kemajuan Ekonomi Desa
“Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, pengisian jabatan Wakil Bupati memang sebaiknya tidak hanya dilihat sebagai kebutuhan saat ini. Akan tetapi juga untuk kepentingan jangka panjang daerah, termasuk dalam merancang program dan kebijakan untuk 10 tahun ke depan,” pungkasnya.
Asep juga mencatat bahwa pemilihan Wakil Bupati dari partai politik pengusung bisa memunculkan tantangan, terutama jika terjadi perpecahan di internal koalisi. “Jika partai pengusung tidak dapat menyatukan figur-figur kunci atau memiliki visi yang jelas, hal ini dapat menjadi hambatan bagi pencalonan Wakil Bupati Ciamis,” tambahnya. (Fatkhur Rizqi)