“Dengan adanya peningkatan pengetahuan ini, diharapkan remaja khususnya siswa SMK Bhakti kencana bisa melakukan pencegahan sedini mungkin dan peduli wanita lainnya dalam melakukan pencegahan kanker serviks,” harapnya.
Pengetahuan adalah salah satu cara supaaya seseorang tahu dan mau untuk berubah, karena masalah perilaku deteksi dini kanker rahim adalah upaya awal langkah preventif bahkan bisa menjadi sarana pencegahan pada pola kebiasaan sehari hari yang tidak sehat, sebagai salah satu tolak ukur kejadian kanker rahim.
“Pada pengabdian ini dilakukan juga pembentukkan Remaja Peduli Kanker Serviks,” ujarnya.
Baca Juga:Kerjasama DJPK dan LPPM Unsil, BUMDes Goes to Campus Dorong Kemajuan Ekonomi DesaSurat Terbuka Nurhayati untuk Warga Kota Tasikmalaya Pasca Pelaksanaan Pilkada 2024, Baca Yuk!
Tugas pertama yang akan mereka lakukan adalah dengan memasang poster-poster kanker serviks di lingkungan sekolah.
Setelah terbentuknya kepengurusan Remaja Peduli Kanker Serviks, untuk selanjutnya maka tim dosen akan membina kepengurusan tersebut dan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat dalam melakukan pencegahan dan deteksi dini kanker serviks khususnya di Kota Tasikmalaya.
“Organisasi yang telah terbentuk nantinya akan berkordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti puskesmas atau pun Dinas Kesehatan dalam melakukan kegiatan-kegiatannya,” katanya.
Diharapkan tindakan promotif dan preventif ini dapat terus berlanjut. Pendidikan mengenai kanker harus terus disampaikan kepada masyarakat supaya dapat membantu program pemerintah dalam menekan angka kejadian kanker seviks.
“Diharapkan masyarakat khususnya remaja harus lebih menggali informasi terkait dalam mencegah terjadinya kanker serviks, sehingga angka kejadiannya bisa menurun,” ujarnya.
Diperlukan kerja sama berbagai sektor dalam hal ini di antaranya pemerintah, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat serta masyarakat dalam penekanan angka kejadian kanker serviks ini. (Lisnawati)