Pramuka Kota Tasikmalaya Bekali Anggotanya dengan Nilai Spiritual melalui Diklat Kerohanian

pramuka kota tasikmalaya
Sejumlah anggota Pramuka mengikuti Diklat di sekretariat Kwarcab Pramuka Jalan Yudhanegara, Kecamatan Cihideung, Sabtu (30/11/2024). (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID– Sejumlah anggota Pramuka mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) doa dan kerohanian yang diselenggarakan di Sekretariat Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Tasikmalaya pada Sabtu (30/11/2024). Kegiatan ini bertujuan membekali kader Pramuka dengan nilai-nilai spiritual sebagai bekal menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Andalan Mental dan Spiritual (Mensprit) Kwarcab Kota Tasikmalaya, Dr Rifyal Luthfi MR, menjelaskan pentingnya mencetak kader spiritual untuk membangun generasi yang lebih baik. Ia menekankan bahwa Pramuka, sebagai organisasi pendidikan non-formal, memiliki peran besar dalam membentuk generasi muda yang berkarakter kuat, baik secara mental maupun rohani.

“Kader spiritual adalah mereka yang tak hanya mendalami agama secara teoritis, tetapi juga yang dapat mengaplikasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Rifyal kepada wartawan.

Baca Juga:Surat Terbuka Nurhayati untuk Warga Kota Tasikmalaya Pasca Pelaksanaan Pilkada 2024, Baca Yuk!Nyoblos di TPS 10 Nagrog, Cawawalkot Tasikmalaya H Muslim Masih Optimis Masyarakat Ingin Pemimpin Perempuan

Menurut Rifyal, dengan perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompleks, dibutuhkan generasi muda yang memiliki integritas, keimanan mendalam, serta komitmen terhadap kebaikan. Para peserta diklat, yang mayoritas terdiri dari kalangan muda, dipersiapkan untuk menjadi agen spiritual di masing-masing kwartir ranting. Ia juga menegaskan bahwa para kader akan terus dibina dan dipantau secara berkala untuk memastikan perkembangan mereka.

“Kader yang baik adalah mereka yang tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga terus mengembangkan diri dalam berbagai aspek kehidupan,” ungkapnya.

Diharapkan, dengan kemampuan yang luas, kader spiritual ini dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Selain kegiatan doa dan kerohanian, peserta juga mendapatkan pelatihan lainnya, seperti tata cara memandikan jenazah serta kegiatan sosial lainnya.

“Peserta yang berjumlah 50 orang ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, bahkan minimal dapat mendedikasikan diri di lingkungan sekitar,” pungkas Rifyal. (Firgiawan)

0 Komentar