Guru Dituntut Kreatif dan Inovatif Hadapi Gen Z dan Alpha

hari guru di sdn gunung lipung
Upacara peringatan Hari Guru di SDN Gunung Lipung. (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hari Guru Nasional (HGN) yang ke-30 dan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-79 yang jatuh pada Senin (25/11/2024) diperingati oleh semua guru di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Komplek SDN Gununglipung Kota Tasikmalaya.

Dengan mengusung tema Guru Bermutu, Indonesia Maju, acara peringatan ini menjadi refleksi penting bagi para pendidik dalam menentukan masa depan anak bangsa.

Selain melaksanakan upacara bendera, komplek yang menaungi empat sekolah dasar ini juga menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) berupa kerja bakti bersama seluruh siswa di lingkungan sekolah.

Baca Juga:Nyoblos di TPS 10 Nagrog, Cawawalkot Tasikmalaya H Muslim Masih Optimis Masyarakat Ingin Pemimpin PerempuanMinta Doa Sang Ibu Hingga Gelar Pengajian di Rumah, Ivan Dicksan Optimis Menangi Pilwalkot Tasikmalaya

Kepala SDN 1 Gununglipung, Jojoh Bahiyatul Mardiyah SPd menjelaskan bahwa kegiatan baksos ini bertujuan untuk menanamkan karakter siswa melalui semangat gotong royong dan kebersamaan.

“Ini adalah cara kami menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa. Melalui kegiatan seperti ini mereka belajar pentingnya kerja sama dan tanggung jawab,” ujar Jojoh.

Menurutnya, saat ini yang menjadi tantangan besar seorang pendidik adalah penerapan pendidikan karakter siswa terhadap secara maksimal meskipun elemen tersebut sudah menjadi bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka.

Jojoh menekankan bahwa guru masa kini tak hanya dituntut untuk bisa mengajar, tetapi juga harus kreatif dan inovatif dalam proses kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas.

“Dengan mutu guru yang meningkat, kolaborasi, dan berbagai inspirasi, guru sekarang tidak hanya mengajar. Mereka juga harus kreatif membawa alat bantu pembelajaran yang relevan, terutama untuk menghadapi gen Z dan gen Alpha,” ujarnya menjelaskan.

Dia menambahkan, perbedaan generasi memaksa para guru untuk berpikir inovatif dan bergerak selangkah lebih maju dari siswa.

Menurutnya, metode pengajaran konvensial saat ini tak lagi efektif sehingga pendekatan berbasis data dan fakta menjadi sebuah keharusan.

Baca Juga:Gercepnya DPRD Kota Tasikmalaya Soal Urusan Pemkot, Lemahnya Soal Pencemaran di Masyarakat!Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un! GM Mayasari Plaza Satria Anugrah binti Bacharul Berpulang

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pengusaan teknologi bagi para guru di era digital seperti saat ini. Dengan teknologi, guru dapat menciptakan pembelajaran yang menarik, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini.

“Untuk saat ini guru itu ditekankan untuk menguasai IT atau teknologi,” ujarnya.

0 Komentar