Salah satu produk unggulan mereka adalah BSI KUR Mikro, yang memberikan modal kerja dengan bunga rendah.
Uus mengungkapkan bahwa persyaratan untuk mendapatkan KUR Mikro ini tidak membatasi lamanya usaha, sehingga petani yang baru merintis usaha tetap bisa mengakses modal.
Program ini memberikan margin yang terjangkau, yakni 3%, dengan jangka waktu pengembalian modal kerja selama tiga tahun dan investasi selama lima tahun.
Baca Juga:Mahasiswa Polbangtan Bogor Raih Juara Nasional Business Plan Competitionbank bjb Raih Penghargaan Bergengsi The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024
Salah satu petani penerima manfaat program YESS, Diding, mengungkapkan alasannya memilih menjadi petani.
Menurut Diding, menjadi petani memberikan kebebasan yang tidak dapat ditemukan dalam pekerjaan lain.
Ia menganggap bahwa menjadi petani memungkinkan dirinya untuk mengatur waktu dan usaha sesuai keinginan, tanpa terikat pada aturan perusahaan atau perintah atasan.
Menjadi ”juragan” atas tanah sendiri memberikan kebanggaan tersendiri, karena ia merasa memiliki kontrol penuh atas usaha yang dijalani.
Program-program seperti ini, menurut para ahli, menjadi sangat penting dalam rangka menciptakan generasi petani muda yang tidak hanya terampil dalam bertani, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola usaha pertanian secara mandiri dan berkelanjutan.
Hal ini tentu saja akan menjadi kontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional dan kemajuan sektor pertanian di Indonesia. (wsd)