TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Tasikmalaya melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) di Graha HT Sumantri, Minggu, 24 November 2024, yang dihadiri oleh atlet binaan, pelatih, panitia, pengurus, serta pendamping atlet disabilitas.
Agenda ini bertujuan mengevaluasi program kerja tahun anggaran 2024 serta menyusun langkah strategis untuk tahun mendatang.
Ketua Panitia Pelaksana, Drs H Dudus Dustiana MM, menjelaskan bahwa RAT ini menjadi momen penting untuk memperkuat koordinasi dan konsolidasi antar pengurus dan atlet.
Baca Juga:Bagi Locatelli, Hasil Imbang AC Milan vs Juventus Lebih Penting daripada Permainan Menghiburbank bjb Perkuat Posisi sebagai BPD Pertama Penyimpan Dana Margin di Indonesia
Dalam forum tersebut, dipresentasikan laporan pelaksanaan program kerja tahun sebelumnya, rancangan program kerja, serta kebutuhan anggaran untuk tahun 2025.
Selain itu, peserta mendiskusikan berbagai hal yang dinilai esensial untuk kemajuan pembinaan olahraga prestasi.
”Semoga ke depan NPCI Kabupaten Tasikmalaya terus berkembang dan melahirkan atlet-atlet difabel berbakat yang dapat membawa nama Kabupaten Tasikmalaya dapat terus berprestasi di kancah olahraga internasional,” ungkapnya kepada Radartasik.id.
Menurutnya, keberlanjutan program pembinaan menjadi fokus utama untuk mencapai visi tersebut.
Ketua NPCI Kabupaten Tasikmalaya, Ukun Rukaendi, mengungkapkan bahwa persiapan menuju Pekan Paralympic Daerah (Peparda) 2026 telah dimulai.
Sebelumnya, pada 2023, NPCI melakukan penjaringan atlet potensial yang menyasar pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga individu dewasa.
Menurut Ukun, proses seleksi dilakukan tanpa batasan, dengan memastikan semua atlet disabilitas yang berpotensi mendapatkan kesempatan untuk bergabung.
Baca Juga:Di Balik Hasil Imbang, Fofana Ungkap Ketakutan AC Milan pada Tembok Juventusbank bjb Raih Kepercayaan Investor Lewat Sustainability Bond yang Oversubscribed Hampir 5 Kali Lipat
Setelah itu, mereka dibina secara berkelanjutan. Cabang olahraga yang diprioritaskan antara lain tenis meja, renang, catur, taekwondo, atletik, dan panahan.
Namun, Ukun menyoroti perlunya pembangunan fasilitas latihan yang standar dan aksesibel, terutama untuk cabang atletik.
Saat ini, fasilitas untuk badminton dan tenis meja dinilai sudah memadai, tetapi cabang lainnya masih memerlukan perhatian khusus.
Ia berharap pemerintah daerah dan masyarakat memberikan dukungan nyata demi mewujudkan sarana prasarana yang layak.
Dalam kesempatan yang sama, NPCI Tasikmalaya memberikan penghargaan kepada atlet yang berhasil meraih medali di Paralimpiade Paris 2024.
Sebagai bentuk rasa syukur, sebagian bonus yang diterima atlet dialokasikan sebagai zakat untuk mustahik yang meliputi pengurus, pelatih, atlet aktif, calon atlet, serta penyandang disabilitas. ”Alhamdulillah kegiatan berjalan sukses dan meriah,” terangnya. (Radika Robi Ramdani)