CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pilkada serentak 2024 yang akan berlangsung pada 27 November mendatang menghadapi dua tantangan utama: potensi politik uang dan cuaca ekstrem. Hujan lebat disertai angin kencang diperkirakan dapat terjadi, sehingga diperlukan antisipasi bencana alam demi memastikan kelancaran proses pemilihan.
Selain itu, masa tenang jelang pencoblosan juga dianggap rawan terjadinya pelanggaran seperti politik uang atau fenomena “hujan uang” di tengah masyarakat. Untuk itu, seluruh pihak, mulai dari pasangan calon, relawan, penyelenggara, hingga masyarakat diimbau untuk bersama-sama mencegah praktik ini.
Akademisi dari Kabupaten Ciamis, Dr. Sumadi, M.Ag., mengingatkan bahwa potensi politik uang tetap ada meskipun di Ciamis hanya terdapat calon tunggal dalam pemilihan bupati.
Baca Juga:Relawan Adang-Gita Ikut Doa dan Istighosah Bersama Yakin di Stadion DadahaPejabat Dimutasi, Anggaran Ikut Pindah
“Secara teori, calon tunggal tentu tidak membutuhkan politik uang. Akan tetapi, adanya gerakan kotak kosong bisa menjadi ancaman bagi calon tunggal, sehingga mungkin ada pihak yang menghalalkan berbagai cara untuk meraih kemenangan dan meningkatkan partisipasi masyarakat,” ujarnya pada Jumat (22/11/2024).
Sumadi, yang juga Ketua Lakpesdam NU Ciamis, menegaskan bahwa masyarakat harus bersikap kritis dan aktif menolak politik uang.
“Saya menyerukan kepada masyarakat untuk menjaga kekritisan kita dalam proses menjelang pencoblosan di Pilkada, baik Pilgub Jawa Barat maupun Pilbup Ciamis. Bentuk kekritisannya yaitu tolak politik uang dan lawan gerakan-gerakan politik uang secara serentak bersama-sama,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun persaingan di Pilgub Jawa Barat tidak terlalu kompetitif berdasarkan survei, masyarakat tetap harus mewaspadai potensi pelanggaran.
“Bagi warga yang menemukan adanya politik uang, jangan takut untuk melaporkan ke Bawaslu. Politik uang adalah bentuk perusak demokrasi yang harus dilawan bersama,” lanjutnya.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kabupaten Ciamis, Wulan Sarifah, juga mengakui adanya potensi kerawanan politik uang di masa tenang hingga hari pencoblosan.
“Bisa jadi jelang masa tenang hingga pencoblosan ada potensi kerawanan politik uang. Makanya, sebelum terjadi, harus kita mitigasi,” katanya.
Baca Juga:Sahabat Muda Ivan-Dede Sebut Publik Jangan Salah Pilih di Pilkada Kota Tasik!Gebyar Mewarnai dan Pentas Seni Wadahi Kreativitas Anak, Siswa RA Kawalu Unjuk Bakat
Bawaslu Kabupaten Ciamis terus menggencarkan pengawasan partisipatif dengan melibatkan masyarakat dalam mencegah terjadinya politik uang.