Pihaknya meminta juga kepada masyarakat agar tidak memilih pasangan calon atas dasar pemberian uang atau barang. Justru, dia meminta warga melapor ketika di lingkungannya terjadi praktik kotor tersebut. “Silakan laporkan kepada pengawas,” ucapnya.
Politik uang diakuinya memang salah satu potensi kerawanan pelanggaran yang diwaspadainya. Terlebih di masa tenang di mana muncul istilah lama yakni “serangan fajar”. “Potensi kerawanan selalu ada, termasuk politik uang,” ujarnya.
Lima pasangan calon di Pilkada Kota Tasikmalaya bersama pendukungnya pun dalam beberapa kesempatan menyuarakan anti money politic. Terlepas benar atau tidaknya, hal itu mereka sampaikan kepada publik.
Baca Juga:Berharap Memiliki Rumah Layak, Lansia di Kota Tasikmalaya Tinggal Sendiri Hadapi Atap Bocor Hampir RobohSantri Siap Lawan Politik Uang di Pilkada Kota Tasikmalaya KH Achef: Kita Sadar, Sudah Lama Kita Tertipu!
Sebelumnya, Sejumlah aktivis pun menyerukan penolakan terhadap praktik politik uang. Salah satunya Ketua Sapma PP Kota Tasikmalaya Muamar Khadapi yang mengatakan Pilkada Kota Tasikmalaya harus dipilih dengan cara yang dipilih melalui proses yang baik. “Pemimpin Kota Tasikmalaya mendatang adalah pemimpin yang memiliki kejujuran, integritas, bersih dan peduli terhadap rakyat,” ucapnya.
Pihaknya pun siap melaporkan ketika memang ada temuan praktik money politic di Pilkada ini. Bukan hanya pelaku yang memberi, namun juga yang menerimanya. “Mereka yang memberi dan menerima praktik politik uang, sama salahnya,” ucapnya.(rangga jatnika)