Siswa SDN 1 Manangga Belajar Bercocok Tanam dan Pemanfaatan Limbah

memanfaatkan limbah lingkungan
Para siswa SDN 1 Manangga memanfaatkan galon bekas sebagai media tanam sistem hidroponik untuk menanam tanaman pakcoy. (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Siswa SDN 1 Manangga Kota Tasikmalaya memanfaatkan lahan kosong yang ada di lingkungan sekolah untuk belajar bercocok tanam sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan subtema Penanganan Sampah.

Kepala SDN 1 Manangga Cucu Juariyah SPd menjelaskan bahwa program ini bertunjuan mendidik siswa untuk memahami dampak negatif sampah yang tidak terkelola dengan baik.

Baca Juga:Gebyar Mewarnai dan Pentas Seni Wadahi Kreativitas Anak, Siswa RA Kawalu Unjuk BakatIni Pesan Mendalam Ketua KPU Kota Tasikmalaya Bagi Pasangan Calon!

“Terus agar anak bisa memilah antara sampah organik dan nonorganik. Jadi sampah yang organik bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos dan yang nonorganik bisa didaur ulang lagi menjadi bahan keterampilan,” ujarnya menjelaskan.

Anggi Saputra SPd, guru SDN 1 Manangga menambahkan bahwa saat ini para siswa sudah mulai terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Hal tersebut terlihat dari kondisi sekolah yang biasanya penuh dengan sampah berserakan, kini tampak lebih bersih.

Selain pengelolaan sampah, program ini juga melibatkan pemanfaatan lahan kosong di sekitar sekolah. Anggi menuturkan, pada awalnya lahan tersebut hanya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

“Saya ajak anak-anak buat melihat dulu permasalahan apa yang ada di depan kelas kita, ternyata ada aset di sekitar kelas kita ada lahan kosong. Jadi lahannya itu belum dimaksimalkan hanya jadi tempat pembuangan sampah,” tuturnya.

Bersama siswa, lahan tersebut kemudian dibersihkan setiap hari Sabtu. Selanjutnya ia menyediakan media tanam sebagai wadah untuk siswa belajar bercocok tanam. “Anak-anak juga diajak diskusi kira-kira tanaman apa yang mau ditanam,” katanya.

Beberapa jenis tanaman yang dipilih meliputi pakcoy, bayam, tomat, dan seledri. Untuk merawat tanaman tersebut, Anggi kemudian membagi para siswa ke dalam beberapa kelompok.

Tanaman tersebut terus dipantau perkembangannya secara berkala yang nantinya akan dijadikan sebagai indikator penilaian.

Baca Juga:Herdiat-Yana Targetkan Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7 Persen dan Bakal Wujudkan ASN Bebas KorupsiWujudkan Masyarakat Peduli KB, Dosen UBK Gelar Pengabdian kepada Masyarakat

“Jadi tingkat keberhasilannya itu dari hasil akhirnya, seperti tanaman yang lebih tumbuh, segar, dan lebih terawat,” katanya.

Selain bercocok tanam di tanah, sekolah juga memanfaatkan limbah galon bekas untuk sistem tanam hidroponik. Adapun jenis tumbuhan yang ditanam adalah tanaman pakcoy yang dinilai lebih cocok ditanam di media air.

0 Komentar