Kodim 0612 Tasikmalaya dan BPBD Lakukan Kolaborasi Pentahelix Hadapi Ancaman Bencana 2024

Kodim 0612
Jajaran Kodim 0612/Tasikmalaya berfoto bersama dengan jajaran muspida dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pentahelix di Makodim, Rabu, 20 November 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kodim 0612/Tasikmalaya bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Pentahelix sebagai langkah antisipasi dan pencegahan bencana alam di wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Makodim Tasikmalaya pada Rabu, 20 November 2024.

Dandim 0612/Tasikmalaya, Letkol Arm Yan Octa Ronbenanta, membuka acara ini dengan menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Ia menyampaikan bahwa wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya memiliki karakteristik geografis yang rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, hingga tsunami.

Baca Juga:Era Baru Aprindo, Solihin Siap Transformasi Ritel IndonesiaTingkatkan Kompetensi Generasi Muda, Pemdes Cibalanarik Tasik Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Content Creator

Oleh sebab itu, pengelolaan bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi melibatkan semua pihak sebagai bagian dari sistem yang lebih besar.

”Pentahelix adalah konsep kolaborasi yang melibatkan lima unsur utama, yakni pemerintah, akademisi/universitas, bisnis, bisnis/industri, komunitas/sosial serta media,” ucap Letkol Arm Yan Octa.

Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas upaya pencegahan dan mitigasi bencana.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat, menyatakan bahwa diskusi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi potensi bencana.

Selama tahun 2024, BPBD Kabupaten Tasikmalaya telah fokus pada program unggulan seperti Desa Tangguh Bencana dan Keluarga Tangguh Bencana.

Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesiapan masyarakat secara menyeluruh.

Yedi juga mengajak seluruh peserta diskusi untuk berkontribusi aktif dalam mengumpulkan data dan memberikan masukan demi menghasilkan program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

”Mari kita bersama-sama menjalin kerja sama yang lebih erat demi mencapai tujuan yang telah kita tetapkan,” ungkap Yedi.

Baca Juga:Cetak Gol Pertamanya untuk Italia, Sandro Tonali: Tim Benar-Benar Percaya Diri dan SantaiDi Lorenzo Ungkap Kunci Keberhasilan Italia, Kebebasan Taktis yang Membingungkan Lawan

Abdul Azis Riswandi, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, menjelaskan bahwa wilayah ini memiliki risiko bencana yang sangat tinggi.

Topografi yang didominasi oleh pegunungan, lereng curam, dan jurang membuat Tasikmalaya rentan terhadap berbagai jenis bencana, terutama tanah longsor.

Menurut data tahun 2024, Kecamatan Salawu mencatat 51 kejadian bencana, sementara Kecamatan Cigalontang mengalami 33 kejadian.

Sebagian besar bencana tersebut berupa tanah longsor, yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Untuk mengatasi hal ini, BPBD bersama Badan Geologi telah melakukan kajian di sejumlah lokasi rawan, seperti Kecamatan Salawu, Cigalontang, Puspahiang, Cibalong, dan Kadipaten.

0 Komentar