TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rusaknya rumah lansia asal Riung Asih Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung hanya merupakan potret kerawanan dampak cuaca ekstrem. Meskipun memang akibat diterpa hujan deras atau angin, kerusakan juga dilatarbelakangi kondisi dari konstruksi bangunan.
Berdasarkan data BPBD Kota Tasikmalaya, di bulan oktober ini sedikitnya ada 12 rumah yang rusak dampak cuaca ekstrem. Salah satunya rumah Onah (78)*, lansia asal Riung Asih Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kota Tasikmalaya Erik Yowanda mengatakan bahwa di masa cuaca ekstrem ini salah satu n adalah rumah rusak. Terbukti dengan belasan rumah yang terdampak bencana. “Sampai hari ini ada sekitar 12 rumah yang rusak,” ungkapnya kepada Radartasik.id, (19/11/2024).
Baca Juga:Dampaknya Bakal Positif pada Keuangan Masyarakat dan Pemerintah, Tapi Sudah 7 Tahun Germas Belum MembudayaSoroti Potensi Hujan Duit Jelang Hari Pemungutan Suara Pilkada Kota Tasikmalaya
Rata-rata, kondisi rumahnya memang sudah lapuk secara konstruksi. Sehingga membuat bangunan-bangunan tempat tinggal itu rentan ketika diterpa cuaca yang ekstrem. “Kalau untuk faktor cuaca, ketika konstruksinya sudah keropos ya jadi sangat rawan,” ucapnya.
Kerawanan tersebut bukan hanya rumah dengan konstruksi kayu dan bambu saja. Untuk bangunan tembok pun, ketika sudah rusak tentunya rawan juga. “Mau itu tembok atau kayu, kalau sudah kurang baik,” ujarnya.
Maka dari itu, masyarakat perlu memperhatikan kondisi rumahnya di masa cuaca ekstrem ini. Supaya tidak sampai roboh diterpa angin kencang dan hujan deras. “Jangan sampai rusak atau roboh saat hujan deras terjadi,” katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Wanita lansia asal Riung Asih RT 3 RW 13 Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung, Onah (71) mengalami kerusakan. Saat hujan pada Senin sore (17/11/2024), sekitar pukul 14.30 atap bagian depan rumah Onah ambruk secara tiba-tiba.
Saat kejadian, Onah sedang berada di dalam rumahnya yang bocor-bocor itu. Dia sempat mendengar suara janggal sebelum atap depan rumahnya tiba-tiba ambruk. “Ada suara kretek-kretek, terus langsung (genting depan) ambruk,” ujarnya kepada Radar.
Tim dari BPBD beserta Tagana Dinsos Kota Tasikmalaya sudah mendatangi rumah Onah dan memberikan bantuan kebutuhan darurat. Sekaligus membenahi atap rumah yang yang ambruk tersebut.