Pemkot Tasikmalaya Luncurkan Aplikasi Srikandi, Dorong Digitalisasi Arsip dan Pelestarian Lingkungan

srikandi
Kepala Dinas Kominfo Kota Tasikmalaya, Hanafi, menandatangani berita acara peluncuran aplikasi Srikandi di Hotel Aston Inn, Senin 18 November 2024. (Diskominfo)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya resmi meluncurkan aplikasi Srikandi, platform digital modern untuk pengelolaan arsip yang terintegrasi secara nasional. Peluncuran ini dilakukan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, pada Senin (17/11/2024) di Aston Inn Kota Tasikmalaya.

Aplikasi Srikandi dihadirkan untuk meningkatkan efisiensi kerja di lingkungan pemerintahan sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Cheka Virgowansyah menegaskan pentingnya menghargai sejarah dan jejak para pendahulu melalui pengelolaan arsip yang baik.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pendahulunya. Salah satu caranya adalah dengan mengarsipkan semua kegiatan pendahulu secara baik. Srikandi mempermudah proses ini dengan pendekatan digital,” ungkap Cheka.

Baca Juga:Ini Pesan Mendalam Ketua KPU Kota Tasikmalaya Bagi Pasangan Calon!Herdiat-Yana Targetkan Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7 Persen dan Bakal Wujudkan ASN Bebas Korupsi

Srikandi dilengkapi sistem database yang memungkinkan arsip dimasukkan secara otomatis, menggantikan metode manual yang selama ini digunakan.

“Sebelumnya, proses pengelolaan arsip dilakukan secara manual, seperti copy-paste satu per satu. Dengan Srikandi, semuanya menjadi lebih mudah dan otomatis. Hal ini tidak hanya mempersingkat waktu, tetapi juga meningkatkan akurasi dalam pengarsipan,” jelasnya.

Keberhasilan implementasi aplikasi ini, menurut Cheka, sangat bergantung pada keterlibatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “OPD harus berperan aktif dalam mengimplementasikan sistem ini. Tanpa peran mereka, aplikasi ini tidak akan memberikan dampak maksimal,” tambahnya.

Selain mempermudah pengelolaan arsip, aplikasi Srikandi juga membawa dampak positif bagi pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas. “Setiap dokumen yang dicetak dengan kertas memiliki dampak lingkungan, termasuk penebangan pohon. Dengan Srikandi, kita dapat menyelamatkan hingga 1.800 pohon. Ini adalah langkah nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem,” kata Cheka.

Meskipun dampak lokal terhadap lingkungan di Tasikmalaya belum dihitung secara rinci, Cheka meyakini digitalisasi arsip ini akan memberikan manfaat jangka panjang. “Kita sedang dalam proses menghitung dampaknya di tingkat lokal, tetapi pada akhirnya, fokus kita adalah melindungi lingkungan secara menyeluruh,” tambahnya.

Cheka berharap aplikasi Srikandi dapat menjadi katalis untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan. Ia juga menekankan pentingnya perubahan budaya kerja di pemerintahan untuk mendukung digitalisasi ini. “Digitalisasi ini tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal mengubah budaya kerja di pemerintahan. Kita harus siap beradaptasi dengan perubahan ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (firgiawan)

0 Komentar