Menurutnya, masih banyak pihak yang memandang guru olahraga sebagai tenaga pendidikan yang hanya mengandalkan kekuatan fisik tanpa intelektualitas. “Guru olahraga sering dianggap sebagai guru yang hanya menggunakan otot, bukan otak. Bahkan, tak jarang mereka dipandang sebelah mata dan dinilai kurang kompeten dan minim wawasan,” ujar Dody.
Namun, ia menegaskan bahwa paradigma tersebut saat ini sudah tidak relevan. Guru PJOK kini telah diakui sebagai tenaga profesional yang memainkan peran strategis dalam mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Mereka kini tak hanya mendidik secara fisik, tetapi juga berperan dalam menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, sportivitas, dan kepemimpinan.
Baca Juga:Ini Pesan Mendalam Ketua KPU Kota Tasikmalaya Bagi Pasangan Calon!Herdiat-Yana Targetkan Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7 Persen dan Bakal Wujudkan ASN Bebas Korupsi
Dia berharap melalui pelatihan dan pendidikan dasar ini para guru PJOK dapat terus meningkatkan kualitas diri dan membuktikan bahwa mereka mampu berkontribusi besar dalam dunia pendidikan. (Firgiawan)