Khotimah Sri Wulandari, perwakilan dari QSBS, mengungkapkan dukungannya terhadap berbagai upaya pencegahan kekerasan di sekolah.
Sebagai lembaga pendidikan yang juga memiliki santri, pihaknya menyadari perlunya kewaspadaan lebih terhadap kasus-kasus kekerasan, seperti perundungan.
Khotimah merasa bersyukur karena mendapatkan wawasan baru dari UPTD PPA, yang memperkuat pemahaman akan bahaya tindak kekerasan.
Baca Juga:Tingkatkan Kompetensi Generasi Muda, Pemdes Cibalanarik Tasik Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Content CreatorCetak Gol Pertamanya untuk Italia, Sandro Tonali: Tim Benar-Benar Percaya Diri dan Santai
QSBS sendiri, lanjutnya, secara rutin menyelenggarakan seminar edukasi untuk mencegah kekerasan, khususnya perundungan.
Sekolah ini juga telah membentuk tim khusus atau satgas pencegahan kekerasan, yang melibatkan guru dan siswa.
”Siswa yang tergabung dalam tim ini disebut duta anti bullying, namun untuk tahun ini disebut sebagai agen perubahan,” ungkapnya. (Radika Robi Ramdani)