GARUT, RADARTASIK.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim penghujan. Itu karena potensi bencana di musim hujan cukup tinggi, seperti banjir dan longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saepulloh mengatakan, personel BPBD memang terbatas. Tapi untuk bencana tidak hanya oleh BPBD.
Kata dia, seluruh elemen harus terlibat dalam penanganan bencana, mulai dari Pemkab Garut, masyarakat, relawan juga para pengusaha yang bisa mobilisasi apabila bencana itu terjadi.
Baca Juga:Teror Lempar Batu Membuat Resah Warga di Kota BanjarDBD di Garut Tembus 2.967 Kasus, 10 Orang Meninggal Dunia
Kolaborasi tentu tidak hanya di satu siatuasi bencana, tetapi lebih dari itu. “Baik dalam rangka siaga darurat bencana, tanggap darurat bencana maupun transisi ke pemulihan,” kata dia, Jumat 15 November 2024.
Pihaknya pun sudah menginstruksikan para camat untuk mengaktifkan pos komando lapangan yang dipimpin langsung oleh camat. Ia pun mengimbau untuk membuat Kecamatan Tangguh Bencana.
Ada beberapa poin yang disampaikan kepada para camat. Di antaranya pemetaan terhadap rawan bencana, pengaktifkan komando pos, mengimbau masyarakat selalu waspada, dan melakukan mitigasi bencana.
Sampai saat ini sudah terjadi beberapa bencana yang disebabkan musim hujan seperti banjir dan longsor. Namun tahap penanganannya masih di lokal.
“Ya jadi ada beberapa rumah yang bocor, tanggul, longsor tapi masih lokal ditangani oleh desa masing masing dan masyarakat dulu,” katanya.
Namun terkait assessment, pihaknya terus melakukannya karena ketika mendapatkan laporan tim dari BPBD langsung terjun ke lapangan. (Agi Sugiana)