Situasi ini pun dialami Facundo Gonzalez, yang hanya tampil empat kali bersama Feyenoord.
Klub asal Belanda itu memiliki kewajiban untuk mempermanenkan transfernya dengan biaya 6 juta euro (sekitar Rp 100 miliar) pada akhir musim, meski kontribusinya sejauh ini terbatas.
Sementara itu, Moise Kean tampil sebagai satu-satunya mantan pemain Juventus yang sukses menjalani musim bersama klub barunya.
Baca Juga:Presiden Inter Beppe Marotta Tanggapi Kritikan Conte dan Provokasi Presiden AC Milan Paolo ScaroniBisa Jadi Bumerang, Ten Hag dan Lampard Tidak Cocok untuk Roma, Ini Alasannya
Kean, yang pada musim sebelumnya gagal mencetak gol di Turin, kini justru bersinar di Fiorentina dengan catatan delapan gol.
Ia bahkan menempati posisi kedua sebagai pencetak gol terbanyak di Serie A.
Fiorentina hanya mengeluarkan 12 juta euro (sekitar Rp 201 miliar) plus bonus untuk Kean, yang masa kontraknya tersisa satu tahun di Allianz Stadium.
Penampilannya yang mengesankan bersama Fiorentina menjadi bukti bahwa keputusannya meninggalkan Juventus adalah langkah yang tepat.
Di sisi lain, mantan penyerang Juventus lainnya, Kaio Jorge, yang dijual ke Cruzeiro dengan nilai transfer 7,2 juta euro (sekitar Rp 120 miliar), juga menunjukkan peningkatan performa dengan berhasil mencetak enam gol.
Secara keseluruhan, Juventus tampaknya tidak memiliki banyak penyesalan atas kebijakan transfer yang dilakukan musim panas lalu.
Kecuali untuk Moise Kean, sebagian besar pemain yang dilepas belum mampu menunjukkan performa terbaik di klub baru mereka.
Baca Juga:Vincenzo Montella Jadi Kandidat Kuat untuk Posisi Pelatih AS Roma yang Baru Gantikan Ivan Juric Kelebihan ASUS ZenBook Terbaru: Laptop Tipis yang Memukau dengan Performa Tanpa Kompromi
Hal ini menunjukkan bahwa keputusan Juventus untuk menjual pemain-pemain tersebut sudah tepat, terutama dalam upaya menjaga stabilitas keuangan tanpa kehilangan banyak potensi di lapangan. (Sandy AW)
Sumber: Football Italia