DLH Kota Tasik Bakal “Bujuk” Ulama Pesantren dan Pengurus Masjid, Untuk Berdakwah Soal Pengelolaan Sampah

Ulama pesantren pengurus masjid, dakwah pengelolaan sampah, lingkungan hidup
Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Feri Arif Maulana
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya siap “membujuk” ulama untuk ikut jadi penggerak pengelolaan sampah. Langkah awal, akan dilakukan komunikasi guna menyamakan persepsi.

Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya Feri Arif Maulana mengakui bahwa memang pihaknya belum melakukan kolaborasi dengan alim ulama. Namun gagasan tersebut dia sambut baik dan akan dia tindak lanjuti. “Sangat bisa jika kita kolaborasi dengan pesantren dan pengurus masjid,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (12/11/2024).

Untuk langkah awal pihaknya akan melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan Forum Pondok Pesantren (FPP) dan juga Dewan Masjid Indonesia (DMI). Supaya ada kesamaan persepsi dalam penanganan sampah di lingkungan. “Jadi kita samakan persepsi dulu, bahwa menjaga lingkungan bukan sebatas membuang sampah pada tempatnya,” terangnya.

Baca Juga:Dikira Bangunan Tak Berpenghuni, Pabrik Obat Ilegal di Tasikmalaya Produksi 1,5 Juta Butir SebulanHargai Insan Sepakbola, Pasangan Yanto-Aminudin Enggan Pakai Lapangan Stadion Wiradadaha Untuk Kampanye Akbar

Pasalnya saat ini paradigma di masyarakat masih kuat bahwa sampah harus dibuang. Dia berharap dengan kolaborasi ini bisa lebih membuka pandangan dari masyarakat. “Karena masyarakat perlu diberi pemahaman untuk mengurangi produksi sampah,” tuturnya.

Dengan begitu, pengelolaan sampah untuk menciptakan lingkungan yang bersih bisa menjadi materi dakwah di pesantren baik untuk para santri maupun warga sekitarnya. “Jadi kita akan meminta agar ketika berdakwah, kita berharap ada pembahasan soal pengelolaan sampahnya,” terangnya.

Kolaborasi dengan pondok pesantren menurutnya bisa menjadi langkah awal pembentukan bank sampah. Sehingga sampah dari pesantren dan warga di lingkungannya bisa dikelola. “Jadi potensi ekonomi juga bagi pesantren,” ucapnya.

Selain itu ponpes juga bisa membangun usaha pengolahan plastik atau daur ulang. Hal ini akan sejalan dengan pemberdayaan ekonomi pondok pesantren di Kota Tasikmalaya. “Kalau diolah lagi kan bisa jadi peluang usaha pihak pesantren juga,” terangnya.

Serupa dengan kolaborasi dengan pengurus masjid yang menurutnya punya pengaruh kuat di masyarakat. Karena rata-rata pengurus masjid merupakan warga yang aktif bahkan bisa dibilang tokoh warga setempat. “Ya mudah-mudahan kita bisa kolaborasi dengan ulama, pesantren dan pengurus masjid untuk menangani sampah ini,” imbuhnya.(rangga jatnika)

0 Komentar