CIAMIS, RADARTASIK.ID – Debat terbuka Pilkada Ciamis yang berlangsung selama 132 menit di Gedung KH Irfan Hilmi Islam Center, Ciamis, pada Selasa malam 12 November 2024, dinilai berjalan monoton.
Ini karena hanya ada satu pasangan calon, yaitu Herdiat Sunarya dan Yana D. Putra (HY), yang tampil di podium, sementara pertanyaan disampaikan oleh moderator berdasarkan kisi-kisi dari panelis.
Akademisi Kabupaten Ciamis, Dr. Sumadi M.Ag., menilai situasi ini sebagai risiko dari adanya calon tunggal, yang menyebabkan debat terasa monoton.
Baca Juga:Herdiat-Yana Targetkan Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7 Persen dan Bakal Wujudkan ASN Bebas KorupsiWujudkan Masyarakat Peduli KB, Dosen UBK Gelar Pengabdian kepada Masyarakat
“Sehingga ini (debat terbuka, red) menjadi monoton risiko ketika calon tunggal,” ujarnya kepada Radar.
Menurutnya, ketidakadaan pasangan calon lain menyebabkan minimnya interaksi, sehingga proses debat hanya berfokus pada penajaman visi, misi, dan program kerja dari pasangan calon HY.
Dalam debat tersebut, tim perumus berperan hanya menyusun kisi-kisi, sedangkan pertanyaan dibuat oleh tim panelis.
Namun, karena panelisnya bukan berasal dari Ciamis, sehingga beberapa pertanyaan yang muncul dianggap kurang relevan.
Dr. Sumadi mencontohkan adanya pertanyaan terkait akses internet di Kabupaten Majalengka yang masih terbatas, yang kemudian diarahkan pada solusi pasangan calon HY untuk mengurangi kesenjangan digital antara perkotaan dan pedesaan.
Selain itu, Dr. Sumadi menyoroti kurangnya eksplorasi tema terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM), pengembangan lembaga keagamaan, serta pemberdayaan perguruan tinggi.
Beberapa topik penting, seperti komitmen membangun pemerintahan yang bersih dan transparan, tidak banyak dibahas.
Baca Juga:Man 1 Tasikmalaya Sabet Gelar Juara Umum POSMA Tingkat Kabupaten Tahun 2024Guru di Kota Tasikmalaya, Ada Surat dari Hj Nurhayati, Baca Yuk Isinya Apa!
“Padahal ini penting untuk meyakinkan dan pemerintahan ke depannya bersih dan transparan sesuai visi misi yang good governance,” tambahnya.
Ketua KPU Kabupaten Ciamis, Oong Ramdani, menanggapi kritik atas debat yang dianggap monoton.
Menurutnya, persepsi itu bisa berbeda-beda.
“Memang kalau ketika calon tunggal suasana untuk melempar pertanyaan dari nomor satu ke nomor lainnya tidak ada. Karena hanya dibacakan oleh moderator saja, tidak ada sesi tanya jawab antar pasangan calon,” jelas Oong. (Fatkhur Rizqi)