Diketahui dalam ajang kompetisi itu, terdapat sepuluh finalis putri berbusana muslimah, yang dibidik Yanto bisa menjadi role model perempuan muda di Kota Tasikmalaya.
Selain berparas cantik, ia menyebut modal perempuan untuk berdaya harus punya karya.
“Saya berharap ke depan, ini adalah ide cerdas yang dilakukan sahabat-sahabat Fatayat. Selama ini organisasi islam, baru kali ini Fatayat NU yang melakukan. Tidak hanya perlombaan pemilihan putri berbusana muslimah saja. Fatayat sudah banyak kegiatannya, dalam dua bulan sudah 15 kegiatan,” lengkapnya. (Ayu Sabrina)