GARUT, RADARTASIK.ID – Pelajar di Kabupaten Garut mendatangi BPBD Kabupaten Garut. Siswa SD Kreospora Islamic Ecoschool belajar tentang mitigasi bencana, khususnya gempa bumi.
Kesiswaan SD Kreospora Islamic Ecoschool Denis Alfis Saputra mengatakan, kegiatan tersebut rutin diselenggarakan. “Tujuannya tentu kita mempunyai tanggung jawab besar di sekolah dasar mendidik anak,” ucapnya, Selasa 12 November 2024.
Ia menyebut, Kabupaten Garut merupakan wilayah rawan ancaman bencana, sehingga sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk melakukan edukasi mitigasi bencana khususnya kepada anak-anak.
Baca Juga:Lembah Pejamben, Spot Camping di Kota Banjar Suguhkan View City Light dan SunsetRibuan Warga Garut Memperebutkan 200 Formasi CASN
Dengan adanya edukasi kaitan dengan bencana, ia berharap para orang tua sudah tidak risau lagi ketika meninggalkan anaknya di sekolah.
“Harapannya orang tua itu nyaman ketika meninggalkan anaknya di sekolah, karena guru guru dan anak anak sudah diberikan edukasi terkait kebencanaan,” katanya.
Banyak hal yang disampaikan BPBD kepada para siswa, termasuk kaitan dengan gempa bumi.
“Yang disampaikan terkait kebencanaan terutama fokus ke bencana gempa, bagaimana sebelum terjadi gempa, saat terjadi gempa, dan setelah terjadi gempa,” lanjutnya.
Selain itu, anak anak dikenalkan berbagai logistik BPBD serta berkeliling di beberapa lokasi BPBD Kabupaten Garut. “Anak anak sangat antusias aktif bertanya kebetulan fasilitator BPBD luar biasa mengemas kegiatannya,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut Yanti Nurwanti menyampaikan, kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari apa yang sudah didiskusikan sebelumnya dengan SD Kreospora terkait isu isu megathrust.
“SD berkunjung langsung ke BPBD untuk berkenalan berkaitan dengan WRS (Warning Receiver System) yang dititipkan BMKG ke BPBD Kabupaten Garut,” katanya.
Baca Juga:Teror Ketuk Pintu di Kota Banjar Bikin Warga ResahHadapi Potensi Bencana, Camat di Garut Jangan ke Luar Daerah
Yanti melihat siswa-siswi antusias mendengarkan dan bertannya terkait apa yang disampaikan fasilitator. “Alhamdulillah para siswa sangat antusias,” pungkasnya. (Agi Sugiana)