Tak Ingin Lagi Terusir, Forkopdatas Buka Lapak "Dadaha Sagala Aya"

Dadaha Sagala Aya
Forkopdatas membuka secara resmi lapak Dadaha Sagala Aya dengan ratusam pedagang, Jumat (8/11/24). (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ratusan pedagang yang terhimpun dalam Forum Komunikasi Pengelolaan Dadaha Tasikmalaya (Forkopdatas) menempati lapak “Dadaha Sagala Aya” di Kompleks Sarana Olahraga Dadaha, tepatnya di sebrang lapangan tennis.

Ketua Forkopdatas, Ade Cundiana, mengatakan area baru yang bisa menampung ratusan lapak pedagang itu, jadi strategi jika Pemerintah Kota Tasikmalaya kembali ‘menggusur’ pedagang kaki lima dari trotoar.

“Untuk menampung pedagang-pedagang yang ada di trotoar dan bahu jalan. Ada 200 pedagang, yang di luar ke sini,” kata Acun usai membuka acar seremonial, Jumat (8/11/24) sore.

Baca Juga:Australia Bakal Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Ini AlasannyaTim Dosen UBK Tasikmalaya Teliti Bolu Kukus Daun Kelor sebagai Booster ASI untuk Ibu Menyusui

Diketahui pedagang yang kerap berjualan di atas trotoar depan Alun-Alun Dadaha Kota Tasikmalaya itu berbatas waktu. Mereka diperbolehkan berjualan pada hari Jumat sampai Minggu. Acun menerangkan, keinginan membuat lapak baru, muncul saat konflik di lapangan dengan personel Satpol PP beberapa waktu lalu.

“Pedagang itu jangan sampai digusur-gusur, tapi gak dikasih tetap tempatnya. Ketika nanti wali kota baru, kita gak tahu kebijakannya. Makannya Dadaha Sagala Aya ini harapan baru kita,” ujarnya.

Setelah ada “Dadaha Sagala Aya” para pedagang kini punya tempat baru untuk berjualan setiap hari. Meski diterangkan Acun, tahap adaptasi hingga membujuk pedagang lain untuk ikut bergabung, masih terus dilalukan.

“Kita bikin banyak acara dulu supaya pengunjung banyak. Yang penting barang dagangannya abis. Kalau Dadaha Sagala Aya ini belum rame, mereka pedagang belum mau gabung,” paparnya.

Nantinya, Forkopdatas akan menyediakan panggung khusus untuk penampilan kreasi kesenian hingga wahana edukatif. Seperti memberikan kesempatan pengamen untuk manggung di sana. Selain itu juga berencana membuka diskusi serta pelatihan singkat soal keterampilan.

“Kita coba untuk malam ada hiburan, siang edukasi-edukasi, lomba mewarnai, melukis payung, dan lainnya,” tandasnya.

Selain wisata kuliner, sesuai namanya ‘Dadaha Sagala Aya’ juga menjual segala barang seperti pakaian, hingga perabotan. (Ayu Sabrina)

0 Komentar