TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Forum Koordinasi (FK) Tagana Kabupaten Tasikmalaya baru-baru ini mendapat kunjungan dari siswa-siswi SD IT Bani Shiddiq, Desa Sukaresik, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya.
Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan outing class yang bertujuan memperkenalkan siswa pada berbagai profesi, termasuk profesi relawan kebencanaan yang dilakukan oleh Tagana.
Kegiatan berlangsung di area belakang Gudang Lingkungan Hidup, tepatnya di samping Pendopo Baru Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis, 7 November 2024.
Baca Juga:bank bjb Tawarkan Kredit Modal Kerja Kontrak untuk Pengusaha yang Ingin Ekspansi BisnisHasil Imbang Juventus Lawan Lille Belum Sesuai Ekspektasi Thiago Motta
Dalam kegiatan ini, para siswa diperkenalkan pada berbagai alat yang biasa digunakan oleh tim Tagana saat bertugas, seperti perahu penyelamat, peralatan vertical rescue, water rescue, dan alat pemadam api.
Jembar Adisetya, Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, menjelaskan bahwa para siswa juga diperlihatkan peralatan pelindung diri yang wajib digunakan saat berada di perahu, termasuk pelampung dan helm.
Selain itu, mereka diberikan pengenalan dasar mengenai teknik menggunakan dayung untuk mendayung perahu.
Tidak hanya itu, pihak FK Tagana juga menyediakan wahana flying fox dan lintas tali sebagai media latihan yang bertujuan untuk menguji keberanian siswa serta memperkenalkan mereka pada simulasi dasar kebencanaan.
Selain aktivitas tersebut, para siswa juga dibekali dengan materi pengenalan kebencanaan, dasar-dasar penanggulangan bencana, serta penggunaan alat kebencanaan.
Jembar menekankan pentingnya pendidikan kebencanaan yang disampaikan secara efektif dan menyenangkan.
Menurutnya, kegiatan semacam ini bertujuan membekali anak-anak dengan pengetahuan serta keterampilan dasar dalam menghadapi situasi darurat.
Baca Juga:Kebanggaan dan Penyesalan Vlahovic Saat Juventus Imbang Lawan LillePelatih AC Milan Paulo Fonseca Sebut Lawan Real Madrid Lebih Enteng Dibandingkan Monza
Ia berharap, pengetahuan yang didapat oleh para siswa dapat dibagikan kepada lingkungan sekitar untuk membantu mengurangi risiko bencana.
”(Dengan adanya pendidikan ini, red) ketika terjadi bencana, siswa, guru, tidak lagi kebingungan, panik, karena telah memahami bagaimana cara mengurangi risiko bencana,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Jumat, 8 November 2024. (Radika Robi Ramdani)