Tim Dosen UBK Tasikmalaya Teliti Bolu Kukus Daun Kelor sebagai Booster ASI untuk Ibu Menyusui

bolu daun kelor
Heni Nurakilah bersama tim dosen saat kegiatan pemberian bolu kukus daun kelor (Moringa Oleifera) sebagai booster ASI ibu menyusui di wilayah kerja UPT Puskesmas Kawalu. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim dosen dari Program Studi Kebidanan Universitas Bhakti Kencana (UBK) PSDKU Tasikmalaya melakukan penelitian untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya pada ibu menyusui. Penelitian ini diketuai oleh Heni Nurakilah, S.Tr.Keb., M.Tr.Keb., dengan judul “Bolu Kukus Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Booster ASI Ibu Menyusui.”

Penelitian ini merupakan bagian dari hibah Kemenristek Dikti Batch III Tahun 2024 dan melibatkan anggota tim lainnya, yaitu dosen Iis Sopiah Suryani, SST., M.Keb dan Meti Sulastri, SST., MH.Kes, serta dua mahasiswa, Hani Yuliyani dan Pujiyanti.

Riset ini dilaksanakan di wilayah kerja UPT Puskesmas Kawalu, khususnya di Kelurahan Talagasari, selama satu minggu dengan sasaran ibu menyusui yang berada di wilayah tersebut.

Baca Juga:Pemberian Dimsum Booster Diyakini Bisa Atasi StuntingMuslim Serap Aspirasi Warga Kelurahan Setiawargi yang Ingin Wilayahnya Kembali Jadi Desa Agar Dapat Dana Desa

“Riset ini dilakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Kawalu yang berlokasi khusus di Kelurahan Talagasari. Riset dilakukan selama 1 minggu dengan target sasaran ibu menyusui yang ada wilayah kelurahan Talagasari,” ujar Heni, Kamis 7 November 2024.

Penelitian ini bertujuan untuk membantu meningkatkan cakupan ASI eksklusif sesuai standar minimal nasional, yaitu minimal 80 persen. Heni menjelaskan bahwa bolu kukus berbahan dasar daun kelor dapat meningkatkan produksi ASI karena mengandung zat laktagogum yang merangsang hormon laktasi dan melancarkan produksi ASI.

“Pemberian bolu kukus dengan bahan dasar daun kelor ini mampu membantu meningkatkan produksi ASI dikarenakan terdapat beberapa kandungan zat laktagogum yang mampu merangsang hormon laktasi dalam melancarkan produksi ASI,” jelasnya.

Tim riset berharap masyarakat dapat memanfaatkan tanaman yang ada di lingkungan sekitar, khususnya yang berpotensi memperlancar produksi ASI. Hal ini diharapkan dapat mendukung target pencapaian ASI eksklusif di masyarakat. (rls)

0 Komentar