TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kejadian pohon tumbang di Dadaha sudah dua kali terjadi dalam dua pekan terakhir. Namun belum terlihat ada pemapasan pepohonan di kawasan tersebut guna mencegah peristiwa serupa.
Berdasarkan data yang dihimpun Radar, kejadian pertama pohon tumbang di Dadaha terjadi pada 25 Oktober 2024. Di mana dahan pohon di area Gelanggang Generasi Muda (GGM) menimpa gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL).
Tidak sampai dua pekan, hal serupa kembali terjadi pada Senin 4 November 2024. Di mana pohon trembesi roboh menimpa kendaraan roda tiga pengangkut sampah yang terparkir.
Baca Juga:Pastikan Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Cuti Saat Kampanye AkbarBawaslu Kota Tasikmalaya Bidik Jalan Sehat Viman-Diky, Ketua DPC Gerindra Bilang Begini
Hal ini menjadi indikasi kerawanan pohon tumbang di kawasan sport center tersebut. Kendati demikian, belum terlihat ada pemapasan atau penanganan pohon secara umum di kawasan tersebut.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kota Tasikmalaya Erik Yowanda mengatakan bahwa pihaknya baru melakukan pembahasan terkait hal tersebut bersama UPTD Pengelola Komplek Dadaha dan Dinas Lingkungan Hidup. “Kemarin baru kita rapat membahasnya,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (6/11/2024).
Rencananya, Kamis (7/11/2024) tim gabungan baru akan melakukan survei ke Dadaha. Hal itu guna meninjau pohon mana saja yang perlu ditangani termasuk jenis penanganannya. “Kan nanti bareng LH, jadi besok kita survei pohon masa saja dan penangan yang diperlukan seperti apa,” ucapnya.
Di samping pepohonan di Dadaha, pihaknya juga tetap memperhatikan pohon-pohon yang ada di kawasan lain. Khususnya yang berposisi di bahu jalan supaya tidak membahayakan. “Ada juga seperti di Jalan RE Martadianata, tapi untuk besok kita fokus dulu di Dadaha,” katanya.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr H Cheka Virgowansyah mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya deteksi, terlebih menjelang musim hujan. Kendati demikian, keterbatasan tenaga membuat upaya tersebut belum maksimal sehingga perlu ada skala prioritaskan untuk area-area yang perlu penanganan segera. “Nanti kita akan cari titik-titik yang paling prioritas,” ucapnya saat peninjau dahan pohon tumbang di Dadaha, Minggu (25/10/2024).Secara kasat mata, kata Cheka, beberapa pohon kondisinya sudah cukup rawan. Namun tentunya pemerintah pun tidak bisa main tebang secara sembarang karena perlu menyesuaikan dengan kondisi pohon. “Pilihannya ya kita harus regenerasi atau hanya dipangkas,” imbuhnya.(rangga jatnika)