Pemberian Dimsum Booster Diyakini Bisa Atasi Stunting

Universitas Bhakti Kencana
Dosen UBK Tasikmalaya melakukan penelitian untuk meningkatkan status gizi kurang pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Kawalu Kota Tasikmalaya. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebagai upaya mengatasi stunting di Kota Tasikmalaya, dosen Universitas Bhakti Kencana (UBK) Tasikmalaya melakukan penelitian untuk meningkatkan status gizi kurang pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Kawalu Kota Tasikmalaya.

Ketua Prodi Kebidanan UBK Tasikmalaya, Maria Ulfah Jamil SST MTr Keb, mengatakan, salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yakni riset.

Pada riset Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kali ini UBK bekerja sama dengan Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta untuk membantu pemerintah dalam mengatasi stunting.

Baca Juga:Muslim Serap Aspirasi Warga Kelurahan Setiawargi yang Ingin Wilayahnya Kembali Jadi Desa Agar Dapat Dana DesaLima Siswa Terbang ke Hongkong Usai Menangkan Kompetisi Seni Keluarga Faber-Castell 2023/2024

“Stunting ini menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang terjadi di Kota Tasikmalaya, untuk itu kita melakukan penelitian cara menanggulangi kasus tersebut,” ujar Maria kepada Radar, Rabu 6 November 2024.

Dalam riset ini Maria berkolaborasi dengan tim dosen yakni Eneng Daryanti SST Mkes PhD, Febi Puji Utami SST MTr Keb, Novianti Rizki Amalia SST MKeb dan mahasiswa bernama Pani Agustina.

“Kami membuat dimsum boster. Boster ini singkatan dari brokoli, daging sapi dan ikan teri. Dimsum boster ini banyak mengandung karbohidrat, protein, lemak dan zat besi sehingga bisa meningkatkan status gizi pada balita, sehingga cocok mengatasi stunting,” katanya.

Ia menjabarkan, brokoli mengandung karbohidrat, serat dan vitamin C sehingga nermanfaat untuk menstabilkan berat badan anak dan menjaga imun anak.

“Daging sapi merupakan sumber protein tinggi dan mengandung asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan otot balita,” katanya.

Adapun ikan teri memiliki keunggulan dibandingkan ikan lainnya. Dari segi kandungan gizi, kandungan kalsium dan besi yang tinggi pada ikan teri dibutuhkan balita dengan gizi kurang untuk meningkatkan berat badannya.

“Ikan teri kadang dianggap tidak mengandung gizi bagi tubuh anak tapi faktanya, ikan teri kaya akan protein yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak serta perbaikan sel-sel tubuh yang rusak pada anak,” katanya.

Baca Juga:Nurhayati-Muslim Janjikan Bantuan Rp 600 Ribu Per Siswa untuk Tangani PendidikanIni Cara Paslon Yanto-Amin Atasi Kekurangan Anggaran di Kota Tasikmalaya!

Dimsum boster ini diberikan kepada balita di wilayah kerja Puskesmas Kawalu. Sasarannya balita yang mempunyai status gizi kurang. “Program ini dilakukan Oktober-November 2024. Jadi, satu balita diberikan dimsum boster sebanyak 100 gram per hari,” ujarnya.

0 Komentar