TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di tengah perkembangan zaman yang terus menguji ketahanan ideologi bangsa, pesantren muncul sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila.
Pada Selasa, 5 November 2024, sebuah langkah penting diambil melalui kunjungan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD, ke Pondok Pesantren Mathlabusa’adah di Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
Kehadiran Prof Yudian disambut hangat oleh Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat SE, bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga:Optimalkan Pelayanan Publik, Desa Sukamenak Tasikmalaya Percantik Kantor Desa dengan Banprov 2024SDN Puncakmulya Tasikmalaya Berhasil Melewati Tantangan Pelaksanaan ANBK
Kunjungan ini berfokus pada agenda sosialisasi bertema ”Kontribusi Pesantren sebagai Benteng Pancasila bagi Kemajuan NKRI,” yang menyoroti peran penting pesantren dalam memperkuat wawasan kebangsaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, khususnya para santri.
Dalam sambutannya, Yedi Rahmat menggarisbawahi pentingnya peran pesantren dan santri sebagai generasi muda terdidik yang memiliki potensi besar untuk menjaga dan mengembangkan ideologi negara.
Ia menekankan bahwa pesantren dapat menjadi benteng bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan membekali santri dan santriwati dengan wawasan kebangsaan yang kuat.
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya tersebut, Yedi Rahmat juga mengajak masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk bersama-sama memperkuat pemahaman kebangsaan dan meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila.
Dalam pidatonya, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara yang menyatukan berbagai perbedaan yang ada di Indonesia.
Sementara itu, Kepala BPIP, Prof Yudian Wahyudi, menyampaikan harapan besar kepada para santri untuk tidak hanya memahami, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menginspirasi para santri untuk mengejar pendidikan hingga jenjang tertinggi. ”Silakan jadi dokter, jadi tentara, jadi pengajar, tapi harus tetap mengawal Pancasila tetap tegak,” ungkap Yudian.
Baca Juga:113 Tenaga Honorer Tak Menyerah Ikut Seleksi PPPK, Kepala BKPSDM Kabupaten Tasikmalaya Beri Pesan KhususPjs Bupati Yedi Rahmat Ajak Aktivis GMNI Tasikmalaya Turut Serta Membangun Daerah
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan peresmian sumur bor di Pondok Pesantren Mathlabusa’adah, sebuah proyek yang diperuntukkan bagi kebutuhan pesantren dan masyarakat sekitar.
Prof Yudian menegaskan bahwa pembangunan sumur bor ini merupakan bentuk nyata Pancasila dalam tindakan, yang bertujuan memberikan akses keadilan terhadap kebutuhan dasar seperti air bersih.