LILLE, RADARTASIK.ID – Thiago Motta, pelatih kepala Juventus, mengungkapkan kepuasannya terhadap performa timnya setelah berhasil menahan imbang Lille dengan skor 1-1 dalam laga tandang Liga Champions, Rabu, 6 November 2024.
Meskipun hasil akhir tersebut belum sesuai ekspektasi Thiago Motta, Juventus menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kompetisi ini.
Dalam pertandingan tersebut, Juventus sempat tertinggal akibat serangan balik dari Jonathan David (27’).
Baca Juga:Kebanggaan dan Penyesalan Vlahovic Saat Juventus Imbang Lawan LillePelatih AC Milan Paulo Fonseca Sebut Lawan Real Madrid Lebih Enteng Dibandingkan Monza
Namun, Bianconeri berhasil menyamakan kedudukan melalui penalti yang dieksekusi oleh Dusan Vlahovic.
Penalti pada menit ke-60 tersebut didapat setelah Francisco Conceicao sukses melewati pemain bertahan Lille, Andre.
Motta menyatakan bahwa timnya sebenarnya menginginkan hasil yang lebih baik. ”Kami menginginkan hasil yang berbeda dan telah menciptakan peluang untuk meraihnya,” ungkapnya kepada Sky Sport Italia seperti dikutip Football Italia.
Namun, ia tetap puas dengan performa keseluruhan tim meskipun menyadari masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki.
Menurut Motta, Juventus seharusnya bisa tampil lebih baik, terutama dalam penyelesaian serangan di sepertiga akhir lapangan.
Kualitas permainan tim meningkat pada babak kedua, tetapi sejak awal, Motta menyadari bahwa Lille memiliki strategi bertahan dan melakukan serangan balik.
Oleh karena itu, Juventus harus mengantisipasi strategi ini dengan lebih baik.
Baca Juga:Hajar Real Madrid, Morata Tegaskan Pentingnya Kesadaran Akan Kekuatan AC Milan dan Puji Performa LeaoCarlo Ancelotti Beberkan Penyebab Real Madrid Dihajar AC Milan di Liga Champions
Meski demikian, Motta menilai bahwa Lille menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi, sehingga hasil imbang ini menjadi pencapaian yang positif bagi anak asuhnya.
”Sekarang kami harus memulihkan energi dan bersiap untuk derby,” terang Motta.
Kemajuan Juventus Terlihat di Lapangan
Pada pertandingan kali ini, Juventus mendominasi penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang mencetak gol.
Namun, mereka gagal memanfaatkan kesempatan dari permainan terbuka untuk mencetak gol tambahan.
Setidaknya, Juventus berhasil memperbaiki performa lini pertahanannya, yang sebelumnya sering kebobolan secara mencolok di Serie A, terutama setelah cedera yang dialami oleh bek andalan mereka, Gleison Bremer.
Motta mengakui bahwa gol biasanya terjadi akibat kesalahan, dan salah satu cara untuk mengurangi risiko ini adalah dengan bermain lebih agresif saat kehilangan bola.