Dituding Jadi Sumber Pencemaran, Pabrik Daur Ulang Plastik Gunakan IPAL Sirkulasi

pabrik daur ulang plastik bekas
Pabrik daur ulang plastik bekas di dekat TPA Ciangir. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Disebut-sebut turut andil dalam pencemaran lingkungan warga di Kecamatan Tamansari, pabrik daur ulang sampah plastik milik keluarga salah satu anggota DPRD Kota Tasikmalaya itu menggunakan metode sirkulasi dalam mengolah air limbah saat proses pembuatan biji plastik.

Pabrik yang berlokasi di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari itu, memiliki dua kolam besar yang menampung hasil sirkulasi air limbah yang digunakan dalam proses daur ulang plastik.

Metode sirkulasi yang dimaksud adalah, rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air yang dimasukkan ke mesin pengolahan, ke kolam, dan kembali lagi ke mesin.

Baca Juga:Lima Siswa Terbang ke Hongkong Usai Menangkan Kompetisi Seni Keluarga Faber-Castell 2023/2024Nurhayati-Muslim Janjikan Bantuan Rp 600 Ribu Per Siswa untuk Tangani Pendidikan

Diterangkan salah seorang pegawai di sana, Kahfi, langkah pertama dalam proses daur ulang sampah yaitu mengumpulkan material atau plastik yang akan didaur ulang.

Disaat ini lah para pelaku daur ulang mengumpulkan sisa konsumsi plastik dari rumah tangga maupun industri untuk mereka jadikan satu dan dicacah sebelum kemudian dibentuk jadi biji plastik.

Ia kemudian menunjukkan kolam lainnya, yang berisi buih-buih hasil proses daur ulang, menghasilkan gumpalan tanah berisikan cacing. Pada kolam-kolam besar, terdapat ikan lele, yang menyantap gumpalan tanah itu menjadi pakannya.

Kahfi juga menunjukkan, pekerjaan sehari-harinya yakni menyaring cacahan plastik dalam kolam-kolam tersebut. Sisa cacahan dikumpulkannya dalam beberapa karung, untuk kemudian diproses kembali.

“Ya ini disaring setiap hari. Di sini ada ikan lele mereka makan cacing dan yang seperti ini,” katanya seraya menunjukkan ikan lele yang tampak masih sangat kecil. Hanya seukuran jari.

Kolam-kolam tersebut memang tepat berada di samping aliran Sungai Cipajaran. Berdasarkan pantauan Radar, hanya ada satu cerobong yang mengalirkan hasil sirkulasi itu ke dalam sungai.

Akan tetapi, pegawai di pabrik tersebut menjelaskan air yang dibuang ke dalam sungai tidak setiap hari.

Baca Juga:Ini Cara Paslon Yanto-Amin Atasi Kekurangan Anggaran di Kota Tasikmalaya!Ivan-Dede Janjikan Pelayanan Kesehatan Kelas 3 Gratis, Cukup Tunjukkan KTP!

Ia menuturkan bahwa air sisa pengolahan plastik baru akan dibuang ke sungai ketika membersihkan kolam sekaligus saat ada hujan besar turun dalam waktu cukup lama.

Adapun cacahan yang ditemukan warga di sungai, hal itu dibantah Kahfi bahwa cacahan itu tak sengaja terbuang.

0 Komentar