TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dua puluh siswa SD Islam Al Azhar terkena cacar dan gondongan. Pihak sekolah pun mengambil langkah screening sebelum masuk kelas, sebagai upaya preventif mencegah penularan penyakit.
Kepala SD Islam Al Azhar, Cucun Syaripah, menjelaskan dua puluh anak yang terkena cacar dan gondongan itu rata-rata kelas 1-3 SD.
“Awalnya kondisi anak dari gondokkeun, gantian setiap kelas itu ada. Itu kan nular ya. Satu kelas ada 7, ada 5. Gondokkannya sudah mulai berkurang. Malahan cacar,” kata, Senin 4 November 2024.
Baca Juga:Nurhayati-Muslim Janjikan Bantuan Rp 600 Ribu Per Siswa untuk Tangani PendidikanIni Cara Paslon Yanto-Amin Atasi Kekurangan Anggaran di Kota Tasikmalaya!
Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus pada kelenjar parotis, yaitu kelenjar yang memproduksi air liur. Penyakit ini juga dikenal dengan istilah mumps atau parotitis.
Sedangkan penyakit cacar pada kulit yang disebabkan oleh infeksi virus adalah cacar air atau varicella. Cacar air ditandai dengan munculnya ruam merah dan gatal-gatal di kulit, yang biasanya dimulai di wajah dan badan.
Cucun mengatakan, sejak awal Oktober beberapa siswa mengalami kondisi tersebut. Pihaknya kini sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Tamansari.
“Sudah berkoordinasi, bukan pengaruh ruangan tapi daya tahan tubuh. Sehingga kami mengimbau ke anak-anak lebih banyak minum, konsumsi vitamin, berjemur di bawah sinar matahari pada jam 10 pagi ke siang,” ungkapnya.
Pihak sekolah membuat empat keputusan di antaranya: siswa yang gondongan tidak boleh ke sekolah dulu. Jika ada yang sekolah, maka akan diisolasi dan diminta pulang.
Kemudian, mengintruksikan seluruh siswa membawa tumbler masing-masing dan tidak memakai tumbler orang lain.
Lalu, guru mengintruksikan minum setiap 30 menit sekali dan membuat Flayer minum Vitamin daya tahan tubuh.
Baca Juga:Ivan-Dede Janjikan Pelayanan Kesehatan Kelas 3 Gratis, Cukup Tunjukkan KTP!Kunjungi Yayasan Daarul Ihsan, OJK dan BRI Cabang Tasikmalaya Peduli terhadap Pemulihan Kesehatan Mental
Ia juga menuturkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Yayasan Al-Azhar di pusat. Lantaran menurutnya, kondisi wabah ini terjadi di kota-kota besar lain.
“Untuk antisipasi pengambilan sikap, apakah itu mau lockdown dulu, belum sampai ke sana. Masih sekolah seperti biasa, anak-anak yang terdampak dan yang sehat lebih banyak. Dari sekitar 400 lebih siswa, di angka 20 siswa yang memang mulai dari penyembuhan, yang terkena, belum pulih, sekitar 5 persen,” papar Cucun.