Nesta dengan tegas menyoroti bahwa aturan-aturan baru membuat pemain harus bertindak kaku dan kehilangan fleksibilitas di lapangan.
Misalnya, kini seorang pemain harus menjaga tangannya agar tetap di belakang tubuhnya saat bertahan agar tidak dianggap handball yang bisa berujung penalti.
Aturan-aturan seperti ini, menurut Nesta, justru membuat sepak bola kehilangan daya tarik alaminya.
Baca Juga:Apes, Adriano Galliani Tegaskan Gol Monza ke Gawang AC Milan Seharusnya DisahkanGalatasaray Tetapkan Strategi Transfer Osimhen untuk Kalahkan Chelsea di Bursa Januari
Ia menegaskan kembali bahwa aturan dan gaya perwasitan seharusnya menyesuaikan diri dengan karakteristik sepak bola, bukan mengubahnya menjadi olahraga yang serba kaku.
Tak hanya soal perwasitan, Nesta juga menyoroti perkembangan talenta muda dalam timnya, seperti Daniel Maldini.
Menurutnya, Maldini memiliki bakat besar, tetapi masih perlu menyeimbangkan mentalitasnya agar dapat memaksimalkan potensi yang ia miliki.
Nesta percaya bahwa dengan kemampuan yang diberikan Tuhan, Maldini mampu mencapai level permainan yang lebih tinggi.
Ia pun berharap Maldini terus mengasah kemampuan dan meningkatkan standar permainannya.
Kesimpulannya, Nesta merasa bahwa perwasitan modern semakin jauh dari esensi awal sepak bola.
Dengan semakin banyaknya keputusan kontroversial, ia berharap perwasitan dapat kembali mengedepankan kesederhanaan dan ketangguhan permainan yang selama ini menjadi daya tarik utama sepak bola. (Sandy AW)