Viman-Diky Mau Bentuk LPK hingga Koperasi di Tiap Kelurahan untuk Entaskan Pengangguran

Viman-diky
Paslon Nomor 4, Viman-Diky beri jawaban soal menangani angka pengangguran terhadap potensi bonus demografi. Sabtu (2/11/24). (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pasangan Calon Nomor Urut 4, Viman Alfarizi Ramadhan-Diky Candra Negara berjanji membentuk Lembaga Pendidikan Keterampilan dan membangkitkan kembali konsep koperasi di Kota Tasikmalaya untuk mengatasi persoalan pengangguran dan kemiskinan.

Gagasan itu disampaikan Viman ketika mendapat pertanyaan dari pasangan calon nomor 5, Yanto Aprianto-KH Aminudin, tentang strategi menghadapi bonus demografi 2045, pada debat publik pertama yang diselenggarakan di Hotel Grand Metro, Sabtu malam, 2 November 2024.

“Ya (bonus demografi) jangan sampai jadi bencana demografi, kita berbicara mengenai tingkat pengangguran terbuka di sana. Paslon nomor empat punya program yang dinamakan Pelak, yaitu Pembiakan Ekonomi Lokal Kewilayahan. Kami akan mengidentifikasi potensi-potensi kewilayahan di bidang ekonominya,” jawab Viman.

Baca Juga:Nurhayati-Muslim Janjikan Bantuan Rp 600 Ribu Per Siswa untuk Tangani PendidikanIni Cara Paslon Yanto-Amin Atasi Kekurangan Anggaran di Kota Tasikmalaya!

Ia juga memaparkan hasil kunjungannya pada sejumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Kota Tasikmalaya. Salah satunya ada yang telah berhasil mengirimkan tenaga kerja hingga ke Jepang.

“Termasuk juga kita akan melakukan pelatihan-pelatihan yang berbasiskan lembaga pelatihan, LPK di sana. Ada satu LPK di Kelurahan Kahuripan. Satu LPK ini sudah bisa mengirimkan 80 tenaga kerja ke Jepang. Apabila ini bisa kita copy dan juga bisa diaplikasikan ke beberapa kelurahan, LPK-LPKnya tentunya, 80 satu kelurahan, dikali berapa kelurahan, nanti dikali tenaga kerja yang bisa terserap ke luar negeri di sana. Itu salah satunya,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Viman juga bercita-cita bisa membangun koperasi di setiap kelurahan, sebagai penguatan ekonomi di Kota Tasikmalaya.

“Bagaimana di setiap kelurahan juga usah-usahanya bisa kita dorong denagn pembentukan koperasi-koperasi. Tasik merupakan Kota Koperasi. Tasik mempunyai tugu koperasi. Koperasi harus jadi badan usaha, yang bisa menurunkan anggaran-anggaran dari manapun,” paparnya.

“Keterbatasan kelurahan dengan anggaran yang memang kecil, karena bukan desa di sana. Kita bisa ada solusinya dengan koperasi-koperasi tersebut. Sehingga bisa mendorong ekonomi yang ada di kelurahan,” tambah Viman.

Sementara itu, Diky Chandra menambahkan bahwa strategi Tasik Pelak milik paslon nomor 4 itu, diyakini akan bisa mencegah Kota Tasikmalaya dari ‘ledakan’ bonus demografi yang mungkin merugikan.

0 Komentar