TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ivan Dicksan dan Dede Muharam ditantang soal tingginya angka pengangguran dalam acara debat. Menyikapi persoalan itu, pasangan nomor urut 2 di Pilkada Kota Tasikmalaya ini menyiapkan strategi digital sebagai solusi.
Pada acara debat Pilkada Kota Tasikmalaya di Hotel Grand Metro pada Sabtu malam (2/11/2024), Ivan Dede kompak mengenakan kemeja putih dengan angka 2 di dada kiri. Keduanya juga sama-sama memakai peci hitam senada dengan warna celana yang dikenakan.
Pada acara debat Pilkada Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan menyampaikan Visi Tasikmalaya Maju dan Berkah. Mandiri ekonominya, Aanah kepemimpinannya, Juara pendidikan dan kesehatannya, Unggul pelayanannya, Berkelanjutan pembangunannya, Religius masyarakatnya dan Harmonis.
Baca Juga:Panelis Hadir Hanya Ambil Kertas Undian di Acara Debat Pilkada, KPU RI Diminta Evaluasi Tahapan IniYanto-Amin Singgung Program Bantuan Rp 50 Juta per RW dari Ivan-Dede Dalam Debat Kandidat Pilkada Kota Tasik
Beberapa program unggulan yang dikemukakan diantaranya yakni anggaran pembangunan Rp 50 juta setiap RW se-Kota Tasikmalaya, pelayanan gratis pelayanan di kelas 3, seragam gratis siswa baru SD dan MI, menaikan insentif guru, menciptakan 5.000 wirausaha muda serta program tasik konek.
Salah satu pertanyaan panelis yang dibuka secara acak melalui undian, Ivan-Dede dihadapkan dengan persoalan tingginya angka pengangguran terbuka. Hal ini menjadi salah satu tantangan bagi pemimpin Kota Tasikmalaya terlebih generasi Z yang kurang bisa beradaptasi dengan pola kerja tradisional.
Menjawab hal tersebut, Ivan menyampaikan menyampaikan bahwa dewasa ini perusahaan-perusahaan mulai memanfaatkan teknologi informasi dalam operasionalnya. Hal ini sangat cocok dengan karakteristik generasi Z yang dalam aktivitasnya sudah serba digital. “Ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Gen Z, yang lebih mengedepankan teknologi informasi,” ucapnya.
Ketika Ivan-Dede dipercaya untuk memimpin Kota Tasikmalaya, pihaknya akan mendorong penggunaan teknologi digital agar lebih meluas. Bukan hanya di perusahaan-perusahaan besar, namun juga sampai para pelaku UMKM. “Bagaimana UMKM di Kota Tasikmalaya membuka peluang kerja, didorong untuk bisa memasuki E-Marketing,” ucapnya.
Hal ini selaras dengan programnya Tasik Konek di mana seluruh wilayah Kota Tasikmalaya bisa terkoneksi dengan internet. Sehingga hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi peluang kerja dan usaha. “Artinya semua wilayah Kota Tasikmalaya harus terbebas dari blank spot, semua harus terkoneksi secara internet,” ujarnya.