Atalanta bahkan memenangkan Liga Eropa musim lalu setelah mengalahkan Bayer Leverkusen dan memiliki kedalaman skuad yang dinilai Conte cukup menakutkan.
Bagi Napoli, pertandingan melawan Atalanta ini bukan sekadar laga biasa, tetapi menjadi proses pembelajaran.
Conte menegaskan bahwa timnya harus mengevaluasi dan belajar dari pertandingan ini.
Baca Juga:Atalanta Permalukan Napoli 3-0 di Stadion Maradona, Lookman dan De Ketelaere Ditanya Soal ScudettoPengawas TPS Cibeureum Mesti Berintegritas dengan Nilai PIKIR untuk Sukseskan Pilkada 2024 di Kota Tasikmalaya
Selain itu, ia mengingatkan bahwa Atalanta berhasil masuk ke Liga Champions musim lalu, sementara Napoli hanya finis di posisi 10.
Dengan pengalaman yang dimiliki Gasperini bersama klub ini, Conte menegaskan bahwa kekalahan dari Atalanta bukanlah sesuatu yang memalukan, tetapi justru menjadi acuan bagi Napoli untuk terus berkembang.
Pertahanan Napoli juga mengalami kesulitan dengan strategi man-marking yang diterapkan Isak Hien kepada Romelu Lukaku.
Hien berhasil membuat sang striker tidak berkutik sepanjang pertandingan.
Conte menilai bahwa duel individu semacam ini tidak bisa dihindari, terutama ketika berhadapan dengan tim sekuat Atalanta.
Meski Napoli sempat membangun beberapa peluang, ketepatan pada umpan akhir masih menjadi kelemahan, sedangkan Atalanta mampu menunjukkan efektivitas yang tinggi.
Secara keseluruhan, meskipun Conte merasa bahwa laga tersebut berjalan cukup seimbang, ia mengakui bahwa Atalanta lebih unggul dalam beberapa situasi, terutama dalam penguasaan bola. (Sandy AW)