Debat Pilkada Kota Tasikmalaya, Nurhayati Paparkan Visi Misi, Muslim: Tasik Beres

Nurhayati muslim, debat pilkada kota tasikmalaya, calon wali kota,
Pasangan Nomor Urut 1 Pilkada Kota Tasikmalaya Nurhayati-Muslim saat tampil dalam Debat Paslon di Hotel Grand Metro Tasikmalaya, Sabtu malam (2/11/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Debat Pilkada Kota Tasikmalaya berjalan harmonis tanpa ada ketegangan antar pasangan calon (paslon). Sebagai satu-satunya kandidat perempuan, Nurhayati tampil dominan dibanding Muslim yang menjadi pendampingnya.

Kelima paslon sudah menjalani debat pertama untuk Pilkada Kota Tasikmalaya di Hotel Grand Metro, Sabtu (2/11/2024). Masing-masing kandidat sudah menyampaikan visi misi dan saling bertanya dan memberikan tanggapan atas argumen yang dikemukakan.

Malam tersebut, Calon Wali Kota Tasikmalaya nomor urut 1 Hj Nurhayati tampil elegan dengan pakaian batik dengan warna dominan hijau sage. Senada dengan setelan batik yang dikenakan pendampingnya Muslim yang mengenakan aksesoris ikat kepala batik.

Baca Juga:Pasangan Calon Boleh Bawa “Contekan” di Panggung Debat Pilkada Kota Tasikmalaya 2024Sempat Tidak Sadarkan Diri Saat Pelajaran Renang, Siswa SMP di Tasikmalaya Meninggal Dunia

Dengan bantuan catatan yang dipegang, pada kesempatan itu Nurhayati memaparkan visi yang diusung yakni Tasik Beres (Berdaya Saing Religius dan Sejahtera). Sebagaimana diketahui keduanya memiliki 9 misi serta beberapa program unggulan lewat insentif dan bantuan.

Dalam sesi amplop pertanyaan yang diambil secara acak oleh panelis Edy Suroso SE MSI. Pada amplop bertuliskan hurup N, paslon Nurhayati Muslim mendapatkan pertanyaan mengenai upaya mendorong sektor pertanian yang lahannya semakin terkikis oleh pembangunan.

Mengenai hal tersebut, Nurhayati menerangkan bahwa salah satu inovasinya menerapkan smart farming khususnya hidroponik. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong sektor pertanian yang ramah lingkungan dengan penggunaan pupuk organik. “Sehingga kita harus mendorong smart farming dan urban farming,” ucapnya.

Usai Nurhayati berbicara, disambung dengan Muslim yang mengungkapkan jargon paslon nomor 1 di detik-detik akhir. “Tasik…Beres…,” katanya.

Pada pertanyaan kedua, pasangan ini menerima pertanyaan yang diambil secara berkenaan efek pembangunan jalan tol. Di mana hadirnya akses transportasi ini memiliki sisi positif dan negatif.

Terkait tol Getaci, Nurhayati menerangkan bahwa pembangunan tol Getaci tidak bisa dipungkiri mengorbankan berbagai lahan baik pemukiman dan juga area hijau. Maka dari itu harga tersebut harus dibayar dengan diambilnya peluang dari keberadaan tol dan exit tol di tasikmalaya khususnya untuk sektor ekonomi.

“Di exit tolnya kita bisa membuat pasar lokal atau pasar modern yang mana kita bisa menjual produk UMKM,” ucapnya.

0 Komentar