TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kabupaten Tasikmalaya, sebagai salah satu wilayah pelaksana proyek UPLAND, telah memulai langkah untuk meningkatkan produksi padi organik, yang akan difokuskan pada daerah Tasikmalaya Utara mulai tahun depan.
Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong perekonomian lokal serta memberikan keuntungan sosial dan finansial bagi para petani.
Asep Hidayat Koswara, Manajer Project Implementation Unit (PIU) UPLAND Kabupaten Tasikmalaya, menyebutkan bahwa pengembangan produksi padi organik sudah diajukan sejak tahun 2022.
Baca Juga:Panen Lebih Menguntungkan! Inilah Peran BUMP dalam Peningkatan Harga Padi Organik di Kabupaten TasikmalayaTanam Pohon, Jaga Air: Gerakan Kecil dengan Dampak Besar di Desa Margalaksana Salawu Kabupaten Tasikmalaya
Ia menambahkan bahwa meskipun saat itu informasi terkait program ini belum menyeluruh, pengembangan agribisnis ini difokuskan untuk memperluas cakupan lahan dan memperkuat kebutuhan budi daya dan hilirisasi produk padi organik di wilayah utara.
Ditargetkan, pada tahun 2026, proyek ini akan mencakup lahan seluas 1.130 hektare yang didanai oleh proyek UPLAND.
Menurut Asep, salah satu alasan pengembangan padi organik adalah agar petani memiliki kendali atas harga, yang tidak ditentukan oleh pemerintah.
Dengan demikian, kelompok tani diharapkan dapat menentukan harga yang sesuai, sehingga pendapatan petani meningkat.
Hal ini juga sesuai dengan tujuan utama UPLAND untuk membantu mengurangi angka kemiskinan.
Tasikmalaya Utara, khususnya empat kecamatan, dianggap memiliki potensi besar karena sudah memiliki pengalaman dalam budidaya padi organik. Di sisi lain, Tasikmalaya Selatan masih memulai dari dasar.
Dengan menggabungkan kedua wilayah dalam satu proyek, diharapkan keduanya dapat saling mendukung, baik secara sosial maupun finansial.
Komponen utama proyek ini adalah peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan.
Baca Juga:Bukan Sekadar Buku Nikah, KUA Singaparna Beri Pencerahan Bahaya Pernikahan Dini di Kabupaten Tasikmalaya113 Honorer Kabupaten Tasikmalaya Tidak Lolos Seleksi Administrasi PPPK, Ini Alasannya
Komponen ini mencakup dukungan infrastruktur seperti lahan pertanian, jalan usaha tani, dan pengelolaan air, serta penyediaan kebutuhan budi daya seperti benih, sarana produksi, dan alat panen.
Sebanyak 34 kelompok tani yang tersebar di 28 desa dari empat kecamatan di Tasik Utara akan dilibatkan dalam proyek ini dengan total luas lahan 630 hektare.
Luas lahan tersebut terdiri dari 170 hektare di Kecamatan Pagerageung, 160 hektare di Kecamatan Sukaresik, 100 hektare di Kecamatan Sukahening, dan 200 hektare di Kecamatan Cisayong.
Selain aspek produktivitas, proyek ini juga menitikberatkan pada pengembangan agribisnis.
Pembentukan kelembagaan petani, pelatihan, dukungan infrastruktur, dan pemasaran merupakan bagian dari upaya ini.