Terlalu Panjang, Nama Dinas PPKBP3A Membuat Viman Kesulitan Melafalkan

Debat calon wali kota tasikmalaya viman alfarizi
Paslon Walikota-Wakil Walikota Tasikmalaya Nomor 4 Viman-Diky menjawab pertanyaan moderator saat debat publik di Hotel Grand Metro 2 November 2024. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID– Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 5, Viman-Diky, mengikuti debat publik perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya, pada Sabtu 2 November 2024 di Grand Metro Hotel.

Pada sesi pertama, paslon diberikan pertanyaan dengan tema yang dipilih oleh panelis. Setiap paslon menerima pertanyaan yang berbeda-beda.

Pasangan Viman-Diky mendapatkan pertanyaan soal kekerasan terhadap perempuan dengan adanya relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan.

Baca Juga:Kunjungi Yayasan Daarul Ihsan, OJK dan BRI Cabang Tasikmalaya Peduli terhadap Pemulihan Kesehatan MentalBiaya PLPG Tiba-Tiba Bertambah, Peserta dari Kabupaten Ciamis Merasa Aneh!

Pengantar dari pertanyaan tersebut, menyebutkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang meningkat. Yakni ada 12 kasus pada tahun 2022 menjadi 35 kasus pada tahun 2023.

Moderator menanyakan ihwal langkah konkret yang akan dilakukan paslon untuk melindungi perempuan dari kekerasan, termasuk memastikan mereka mendapatkan perlakuan adil di masyarakat.

Viman-Diky menyampaikan statement keberpihakannya. Bahwa ia akan mengoptimalkan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi sektor utama.

Namun saat Viman hendak menyebutkan nama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kota Tasikmalaya, ia tampak kesulitan.

Tampak pendukungnya mencoba membantu, sedang pendukung lain menyorakinya.

“Optimalisasi leading sector yang ada, dinas perempuan, eh apa, nah itu. Kemudian juga kami akan mendorong komisi perlindungan anak. Membangun rumah aman bagi anak-anak kita dan perempuan,” kata Viman saat menjawab pertanyaan.

Diky Chandra yang berdiri di sebelah Viman, juga turut menjawab dengan menyebutkan beberapa program unggulan Paslon Nomor 4.

Menurutnya, kasus KDRT salah satunya bisa muncul akibat kondisi ekonomi yang tidak baik.

Baca Juga:Dosen Faperta Unigal Berdayakan Gapoktan Lewat Penerapan Alat Terintegrasi serta Hilirisasi Produk PertanianTerapkan Sistem Rantai Dingin, Industri Ayam Ciamis Makin Melejit

“Kemudian juga ada Tasik Pintar, Tasik Pelak, ini relevan untuk menjawab itu. Peduli kepada stunting dan juga parenting berkaitan dengan orang tua. Mengatasi dengan pengangguran, sebab bisa jadi muncul dikarenakan masalah perekonomian yang kurang. Sehingga insyaallah program kami perduli terhadap gender, seperti Tasik Pintar,” terangnya hingga menit terakhir. (Ayu Sabrina B)

0 Komentar