BOGOR, RADARTASIK.ID – Krisis regenerasi petani di Indonesia semakin menjadi perhatian serius, terutama di kalangan milenial yang cenderung enggan menekuni sektor pertanian.
Masalah ini berakar dari minimnya akses permodalan dan dukungan infrastruktur, yang membuat petani muda sulit untuk memulai dan mengembangkan usaha pertanian mereka.
Dengan tantangan tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor dan sejumlah lembaga pemerintah daerah mulai menyadari pentingnya menyediakan akses permodalan dan fasilitas modern bagi generasi muda di bidang pertanian.
Baca Juga:Kesempatan Istimewa! Cahaya Raudhah Hadirkan Paket Umrah Khusus untuk DisabilitasBerkendara Jauh? Begini Cara Efektif Cegah Microsleep di Jalan
Dalam upaya mendukung permodalan bagi petani muda, Polbangtan Bogor, sebagai bagian dari Provincial Project Implementation Unit (PPIU) untuk Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Jawa Barat, mengadakan Milenial Agriculture Forum (MAF) pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Acara ini dirancang sebagai wadah diskusi tentang peran pemerintah dan lembaga keuangan desa dalam mengoptimalkan dukungan finansial untuk pengusaha muda di sektor pertanian.
Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid ini diikuti oleh para petani muda dan pengusaha pertanian dari berbagai wilayah di Indonesia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu negara terkuat melalui sektor pertanian yang dikelola dengan baik.
Ia menekankan pentingnya semangat kerja keras dan integritas di kalangan pelaku pertanian agar sektor ini dapat berkembang dengan maksimal.
Melalui Program YESS yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementerian Pertanian terus berupaya menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia wirausaha pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti, juga menegaskan bahwa akses permodalan merupakan faktor kunci bagi keberhasilan usaha para petani milenial.
Baca Juga:Gelar Juara di Genggaman! SMAN 2 Bandung dan SMA BPK Penabur Cirebon Bersinar di Honda DBL 2024Kredit Meningkat dan Aset Meroket, bank bjb Perkuat Posisi di Tengah Persaingan
Menurutnya, dengan adanya dukungan modal yang memadai, petani muda dapat lebih berkembang dan berinovasi di sektor pertanian.
MAF kali ini diselenggarakan di BDSP (Business Development Service Providers/Penyedia Layanan Pengembangan Bisnis) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, dan menghadirkan berbagai narasumber kompeten.
Imam Hamami, seorang penyuluh dari BPP Cisayong, menyatakan bahwa regenerasi petani adalah isu penting yang perlu ditangani sedini mungkin.