“Iya itu kan harus dilihat dulu kenapa mahal. Mengapa juga masyarakat menyetujui. Karena ada pandangan, mahal seiring dengan kualitas. Nah itu yang harus kita luruskan. Kan akses yang terjangkau untuk semua. Pendidikan untuk semua,” tambah Atip.
Dalam sesi kunjungan dan menyapa para siswa itu, Atip memberikan input soal pentingnya memprioritaskan pendidikan dan produktivitas sejak dini.
Mantan ketua OSIS SMAN 2 Tasikmalaya itu, menyebut menulis jadi kunci kesuksennya di dunia pendidikan hingga menjadi akademisi bahkan wakil menteri di Kabinet Presiden Prabowo saat ini.
Baca Juga:Biaya PLPG Tiba-Tiba Bertambah, Peserta dari Kabupaten Ciamis Merasa Aneh!Dosen Faperta Unigal Berdayakan Gapoktan Lewat Penerapan Alat Terintegrasi serta Hilirisasi Produk Pertanian
“Meningkatkan kemampuan literasi itu dengan menulis. Saya dulu pimred majalah sekolah. Saya bangga sekali bisa memijakkan kaki di tempat yang membina saya. Tidak bisa dilepaskan dari bimbingan para guru di SMA 2 Tasikmalaya,” pungkasnya. (Ayu Sabrina)