TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen), Prof Atip Latipulhayat PHD melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kota Tasikmalaya, Jumat 1 November 2024.
Ia mengaku bahagia bisa berkunjung ke sekolah, salahsatunya di SMP N 4 Kota Tasikmalaya.
Atip menuturkan, ia sendiri merupakan salahseorang alumnus dari sekolah di dekat alun-alun tersebut. Nostalgia semasa remaja selepas 40 tahunan tak kembali ke almamaternya.
Baca Juga:Biaya PLPG Tiba-Tiba Bertambah, Peserta dari Kabupaten Ciamis Merasa Aneh!Dosen Faperta Unigal Berdayakan Gapoktan Lewat Penerapan Alat Terintegrasi serta Hilirisasi Produk Pertanian
“Saya sangat senang sekali, di pagi hari ini sebetulnya saya bernostalgia di tempat ini. Saya masuk tahun 77. Kala itu, ada perpanjang semester menjadi 3 semester, jadi saya yang terkena korban. Mungkin kalau waktu itu sekolahnya 2 semester, mungkin saya sudah jadi presiden,” selorohnya, saat memberikan sambutan.
Dia mengaku ingin bernostalgia dengan sekolah dan lapangan semasa dulu, yang begitu membekas. Atip terharu, ketika melewati jembatan yang tidak berubah sejak ia sekolah. Hanya saja, bangunan dan ruangan pangling berubah.
“Saya dulu itu tidak tau SMP-SMP di Tasik. Sebab, saya dari kampung di Sukarindik, dimana sekolah pun jangankan memakai sepatu, sendal juga tidak,” ulasnya mengenang.
Namun, lanjut dia, banyak perubahan yang ada di SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya jika dibandingkan semasa dia bersekolah. Hal tersebut, menunjukan bahwa kualitas pendidikan terus meningkat.
“Meski, kita harus terus meningkatkan, baik meningkatkan kualitas gurunya, pembelajarannya agar kita mencapai kesetaraan dengan negara-negara lain,” tekad Atip.
Atip kembali mengenang alasannya bersekolah di SMPN 4. Dimana, teman dari ibu Atip yang kala itu bersekolah di SGB yang kampusnya di Kompleks Dadaha, merekomendasikan agar disekolahkan ke SMP tersebut.
“Bilang gini: udah sekolahkan ke SMPN 4. Jadi sesimpel itu. Itu pun saya hampir-hampir tidak jadi sekolah di sini,” terang dia.
Baca Juga:Terapkan Sistem Rantai Dingin, Industri Ayam Ciamis Makin MelejitPemkab Ciamis Diminta Transparan Soal Penyaluran Dana Hibah
Sebab, kala itu ia mendaftar ke SMP 4 dan ikut testing dalam kondiisi kurang sehat.
“Saya testing di ruangan sana, waktu itu testing menderita, karena lagi bisul (abses). Tapi tenang saja, karena jelek-jelek gini juga bintang pelajar se-Kecamatan Indihiang,” ungkapnya, yang disahuti gemuruh tepuk tangan dan sanjungan.
Berangkat dari ceritanya tersebut, Atip memberikan semangat serta pesan kepada siswa-siswi yang saat ini tengah menuntut ilmu di SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya. Supaya mereka semangat untuk belajar, juga getol membaca. “Jangan lupa sering-sering membaca, jangan malas untuk membaca,” ajaknya. (Firgiawan)