TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – KPU Kota Tasikmalaya akan menampilkan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota secara berbarengan dalam debat publik. Mereka akan melakukan adu argumen satu sama lain mengenai Kota Tasikmalaya ke depan.
Sebagaimana jadwal yang ditetapkan KPU Kota Tasikmalaya, debat publik para kandidat Pilkada akan dilaksanakan sebanyak 2 kali yakni pada 2 dan 13 November 2024.
Rencananya, agenda tersebut akan dilaksanakan di hotel Grand Metro dan disiarkan secara langsung di Radar TV juga kanal youtube KPU Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Ditangkap Polisi! Pedagang Kopi Jadi Pengepul Judi Online di TasikmalayaKolaborasi Dosen di Tasikmalaya, Rancang Optimalisasi Bisnis UMKM di Mambo Kuliner
Ketua KPU Kota Tasikmalaya Asep Rismawan menerangkan bahwa untuk agenda debat, calon Wali Kota akan tampil berbarengan dengan Calon Wakil Wali Kota di dua debat yang akan dilaksanakan. “Bareng-bareng Calon wali kota dan wakilnya,” ungkapnya.
KPU membuka kisi-kisi terkait materi yang akan dibahas dalam debat sesuai dengan rancangan Tim perumus. Tema umumnya Mewujudkan Kesejahteraan masyarakat dan Memajukan Daerah Melalui Pembangunan berkelanjutan.
Tema tersebut dibagi lagi ke dalam 5 subtema yakni:
- Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi pendidikan serta kesehatan,
- Kemiskinan dan kesenjangan,
- Strategi pembangunan ekonomi,
- Tata ruang dan infrastruktur kota,
- Lingkungan dan kota berkelanjutan.
Pihaknya juga sudah menyiapkan 5 panelis yang dilibatkan dalam debat publik ini. Yakni Dr H Pepep Puad Muslim MSI dari Institut Nahdlatul Ulama (INU) Tasikmalaya, Prof Muradi SS MSi MSc PHd dari Unpad, Prof Moh Taufiq Rahman MA PhD dari UIN Sunan Gunung Djati, Dr Aip Syarifudin MPdI dari Universitas Muhammadiyah Cirebon dan Dr Edy Suroso SE MSi CSBA dari Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Debat publik ini merupakan ajang bagi 5 pasangan calon untuk adu gagasan dan argumen mengenai Kota Tasikmalaya ke depan. Bukan menjadi ruang saling menjatuhkan satu sama lain yang bisa menciptakan situasi tidak nyaman. “Ini ruang untuk meyakinkan pemilih, bukan ruang untuk saling menjatuhkan,” terangnya.
Pengamat politik Tasikmalaya Asep M Tamam mengatakan bahwa debat publik menjadi tantangan bagi para kandidat. Sekaligus menjadi ruang untuk meyakinkan swing voter atau warga yang belum menentukan pilihannya. “Biasanya pemilih pemula, gen z bahkan milenial sepertinya banyak yang belum menentukan pilihan,” tuturnya.