BANJAR, RADARTASIK.ID – Pasangan suami istri (pasutri) lansia di Kota Banjar Nana Permana (78) dan Iah (77) berharap mendapat bantuan bedah rumah atau rumah tidak layak huni.
Itu karena kondisi rumah berukuran sekitar 3×3 meter yang ditempati pasangan lansia di Kota Banjar tersebut jauh dari kata layak.
Mereka merupakan warga Lingkungan Cikabuyutan Timur RT 04 RT 12 Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman. Rumah yang ditempatinya itu berdinding GRC dan kayu dengan lantai beralaskan tanah.
Baca Juga:Razia Juru Parkir Liar di Pasar Banjar, Terindikasi Ada yang Jadi JokiPj Wali Kota Banjar Minta Perumda Tirta Anom Berbenah, Bereskan Tunggakan Air!
Bahkan tempat tidur mereka berdampingan dengan dapur. Selain itu kondisi tempat tinggalnya ketika malam hari hanya mengandalkan penerangan lampu emergency. Tak ada listrik.
“Ya kalau malam penerangannya dari lampu emergency yang dicas, dan ngecasnya di kios masjid H Lili. Karena belum ada listrik,” ucapnya, Kamis 31 Oktober 2024.
Tidak hanya itu, untuk kebutuhan air bersih digunakan memasak dan mandi harus berjalan menuju ke Masjid H Lili yang jaraknya cukup jauh.
Meski ada sumur lingkungan, namun kualitas airnya tidak jernih sehingga harus mengambil di masjid H Lili yang terletak di Jalan Raya Banjar-Pangandaran.
“Tidak ada kamar mandi dan sumur, air untuk masak dan mandi terpaksa nebeng ke orang yang punya fasilitas,” jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, selain mengandalkan bantuan lansia dari pemerintah sebesar Rp 400 ribu, dan beras sejahtera, Nana setiap hari bekerja sebagai tukang menjahit pakaian.
Namun, usahanya itu kini sepi. Penghasilannya menurun. “Per hari ada lah Rp 30 ribu dari menjahit, kadang juga minus. Tapi sekarang mah kebanyakan minusnya,” katanya.
Baca Juga:Teror Ketuk Pintu di Kota Banjar Bikin Warga ResahKebutuhan Mobil Pemadam Kebakaran Mendesak
Dia berharap dapat bantuan bedah rumah dari pemerintah sama seperti warga lainnya. “Orang lain sudah dua kali dapat bantuan bedah rumah, sementara saya belum dapat sama sekali, ” keluh Nana yang memiliki riwayat penyakit asma.
Rumahnya pun sudah didata untuk diberi bantuan bedah rumah tapi sampai sekarang belum terealisasi.
Iah (77) istrinya, mengaku sang suami jika malam hari lebih memilih tidur di luar dan hanya beralaskan karpet. Sedangkan dia tidur di dalam, di atas kasur yang bersebelahan dengan dapur.