Modernisasi Pertanian, Polbangtan Bogor dan BBPMKP Ciawi Bentuk Koperasi Sekunder di Indramayu

Koperasi Sekunder di Indramayu
Direktur Polbangtan Bogor Dr Yoyon Haryanto SST MP (kanan) membahas pertanian modern. (Polbangtan Bogor)
0 Komentar

BOGOR, RADARTASIK.ID – Dalam upaya memodernisasi sektor pertanian di Kabupaten Indramayu, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi mengadakan Forum Group Discussion (FGD).

Kegiatan ini berlangsung di Komplek Surya, Bogor, Rabu, 23 Oktober 2024, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu beserta jajarannya.

FGD tersebut berfokus pada pembahasan tentang konsep korporasi pertanian modern sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian.

Baca Juga:Polemik Open Bidding Sekda Kota Tasikmalaya Akankah Jadi ”Nila Setitik” yang Merusak Sederet Prestasi Cheka?Festival Vokasi Satu Hati, Kompetisi Nasional Membangun SDM Unggul Bidang Otomotif

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya modernisasi sebagai bagian dari komitmen mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Ia menyatakan bahwa peningkatan produksi dan perluasan lahan pertanian harus didukung dengan penerapan teknologi pertanian 4.0.

Menurutnya, teknologi modern dapat menjadi solusi untuk mencapai efisiensi dalam usaha tani sekaligus meningkatkan produktivitas.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menjelaskan bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci utama dalam meningkatkan produksi pertanian.

Ia menegaskan bahwa memajukan SDM seperti dosen, guru, penyuluh, petani, dan kelompok tani (Poktan dan Gapoktan) adalah langkah awal yang harus ditempuh untuk mendorong kemajuan sektor pertanian di Indonesia.

Diskusi dalam FGD berpusat pada strategi pengembangan koperasi sekunder di Indramayu, yang nantinya akan berperan sebagai payung bagi lima koperasi primer di daerah tersebut.

Pembentukan koperasi ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat organisasi pertanian dan memfasilitasi petani dalam berbagai aspek, seperti produksi, perbengkelan, dan permodalan.

Baca Juga:Berkat Kesetiaan, ASN bank bjb Berkesempatan Raih Perjalanan Religi GratisPeluang Emas di Usia Senja, Program bjb Pra-Purnapreneurship untuk Pensiunan Produktif

Koperasi sekunder tersebut diharapkan mampu memberikan akses lebih luas bagi para petani terhadap teknologi modern, sumber permodalan, serta membuka pasar yang lebih besar bagi produk mereka.

Hal ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi dan memperkuat daya saing sektor pertanian di Indramayu.

Selain membahas struktur organisasi koperasi, FGD juga menjadi forum pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara para peserta terkait implementasi pertanian modern.

Dengan adanya wadah seperti ini, diharapkan konsep korporasi pertanian dapat diimplementasikan dengan lebih optimal, menjadikan Indramayu sebagai salah satu daerah percontohan modernisasi pertanian. (sdr)

0 Komentar