CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pemberdayaan petani adalah segala upaya untuk meningkatkan kemampuan petani untuk melaksanakan usahatani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta penguatan kelembagaan petani.
Kelembagaan petani merupakan lembaga yang ditumbuh kembangkan dari, oleh dan untuk petani guna memperkuat kerjasama dalam memperjuangkan kepentingan petani dalam bentuk kelompok tani (Poktan) dan Gabungan kelompok tani (Gapoktan).
Benidzar M Andrie, mengatakan pembangunan pertanian tidak terlepas dari peran serta masyarakat tani yang sekaligus merupakan pelaku pembangunan pertanian. Dengan peran yang sangat penting sebagai pemutar roda perekonomian negara, mereka perlu dibekali kekuatan agar bisa menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi.
Baca Juga:Terapkan Sistem Rantai Dingin, Industri Ayam Ciamis Makin MelejitPemkab Ciamis Diminta Transparan Soal Penyaluran Dana Hibah
“Salah satu usaha pemerintah bersama petani dalam rangka membangun upaya kemandirianya maka telah dibentuk kelompok-kelompok tani di pedesaan. Gapoktan yang ideal memerlukan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pembinaan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Pada Gapoktan Mekar Harapan Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, kata dia, diperlukan proses penumbuhan dan pengembangan Gapoktan yang kuat dan mandiri yang diharapkan secara langsung dapat menyelesaikan permasalahan petani, pembiayaan dan pemasaran.
“Komoditas Jagung hibrida di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten banyak dibudidayakan, akan tetapi secara produktivitas kurang optimal dan hilirisasi produk dari jagung hibrida banyak petani yang tidak mengetahui akan menambah pendapatan,” paparnya.
Untuk meningkatkan produktivitas dan memahami akan pentingnya hilirisasi dalam produk pertanian, lanjut dia, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan. Pertama, pengunaan alat tanam yang dapat mengatur jarak tanam yang seragam dalam satu hamparan lahan.
Kedua, hilirisasi produk pertanian: jagung yang sudah dipanen dipipil lalu dikeringkan untuk dapat disimpan dan mendapat nilai jual tinggi. Dalam pengabdian ini Gapoktan Mekar Harapan diberikan 3 alat yaitu: alat tanam, alat pemipil, dan alat pengering jagung.
Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2024, Tim pengabdian Universitas Galuh yang diwakili Benidzar M Andrie, SP MP dari Fakultas Pertanian sebagai ketua, telah merumuskan sebuah gagasan tentang cara pemberdayaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) melalui penggunaan alat terintegrasi dan hilirisasi produk pertanian di lokasi PKM yang dibantu oleh anggota lainnya dari kalangan Dosen.