TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Elis Dewi Sintawati, anggota organisasi Hanifan dari Kota Tasikmalaya sukses menyabet gelar Ratu Kebaya Nasional Indonesia 2024 yang diselenggarakan di Hotel Newton Bandung, Sabtu (26/10/2024).
Ajang yang digagas oleh Lantif Indonesia ini merupakan ajang yang pertama kali digelar usai pemerintah resmi mengajukan kebaya sebagai warisan budaya dunia tak benda ke UNESCO.
Dalam ajang ini sebanyak 40 peserta wanita dari berbagai daerah di Jawa Barat bersaing untuk memperebutkan gelar bergengsi tersebut.
Baca Juga:Pemkab Ciamis Diminta Transparan Soal Penyaluran Dana HibahCuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 Miliar
Elis sendiri melangkah ke tingkat provinsi setelah meraih kemenangan dalam ajang serupa yang diselenggarakan oleh Pasundan Isteri (PASI) beberapa bulan lalu.
Ketua Hanifan Netti Natia Helvie mengungkapkan rasa bangganya atas terpilihnya Elis sebagi Ratu Kebaya Nasional Indonesia 2024.
“Jazakumullah khairan katsiran buat seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya, kami sudah bisa ikut memberikan prestasi dalam mengedukasi kebaya nasional yang menjadi pakaian leluhur kita semua,” ujarnya kepada Radar.
Menurutnya, kemenangan ini terasa spesial karena selain ajangnya baru pertama kali digelar, wakil dari Kota Tasikmalaya juga berhasil menjadi yang terbaik.
“Kegiatan ini pada dasarnya dari kegiatan yang selenggarakan oleh PASI di tingkat kota, katanya mau maju ke tingkat selanjutnya, yaitu Jawa Barat,” tutur Netti.
Sebagai bentuk tindak lanjut, pihaknya kemudian berinisiatif untuk mendaftarkan diri secara mandiri di bawah organisasi Hanifan.
“Karena kami membawa misi Hanifan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan syiar, serta pendidikan juga, di situ saya ingin ngamumule budaya kita sebagai pembelajaran ilmu di situ ada edukasi. Maka majulah ke provinsi,” ujarnya menjelaskan.
Baca Juga:MAKLUMAT EYANG!!TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian Anggaran
Atas kemenangan tersebut, Elis berhasil membawa pulang piala tetap dari penyelenggara dan sejumlah hadiah dari sponsor, serta piala bergilir dari Gubernur Jawa Barat.
Netti berharap prestasi yang diraih oleh anggotanya tersebut mendapat apresiasi dari pemerintah Kota Tasikmalaya.
“Jadi kami ingin masyarakat tahu bahwa Hanifan tak hanya syiar saja, tapi bidang edukasinya juga ada,” katanya.
Melalui edukasi tersebut, ia ingin menegaskan bahwa Hanifan peduli terhadap budaya dan adat istiadat Sunda yang kini sudah mulai kehilangan jati dirinya.