Budidaya Alpukat Miki Menjanjikan, Petani di Garut Didorong untuk Menanamnya

Alpukat miki
Tanaman buah alpukat miki. (Dok. Dispertan Garut)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Komoditas alpukat jenis miki kini banyak dibudidayakan. Itu karena jenis ini dinilai cukup menguntungkan pagi para petani baik untuk dikonsumsi maupun industri kosmetik.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Haeruman mengatakan, mengembangkan alpukat jenis miki tersebut karena memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.

“Alpukat jenis miki dikembangkan karena punya nilai ekonomi yang sangat menjanjikan, baik untuk dikonsumsi maupun untuk industri kosmetik atau kecantikan,” ucapnya, Minggu 27 Oktober 2024.

Baca Juga:Soal Pemekaran Garut Selatan, 3 Wilayah Ini Diusulkan untuk Ibu Kota Baru2 Sekolah Rusak di Garut Akan Dibangun dengan Konstruksi Tahan Gempa

Pihaknya mendukung petani yang selama ini secara swadaya berhasil menanam buah alpukat. Jumlahnya, kata dia, saat ini sudah mencapai ribuan pohon. Itu tersebar di Kabupaten Garut.

Ia menyebut, ada beberapa petani sudah berhasil menanam alpukat jenis tersebut, seperti di Kecamatan Cibalong, Karangpawitan, dan Wanaraja.

“Alpukat sudah dikembangkan secara swadaya oleh para petani, jumlahnya sudah puluhan ribu pohon tersebar di seluruh Kabupatan Garut,” katanya.

Pihaknya menilai komoditas alpukat jenis miki layak dikembangkan para petani di seluruh wilayah Kabupaten Garut, karena memiliki keunggulan. Seperti bisa berbuah pada usia dua tahun.

Selain itu, alpukat miki itu memiliki hasil cukup banyak. Dari satu pohon bisa menghasilkan satu kuintal, dan bisa panen sebanyak dua kali dalam setahun.

Nilai jual alpukat miki pun cuku bagus, saat ini harganya Rp 25 ribu per kilogram. “Secara ekonomi sangat menguntungkan,” katanya.

Dikatakannya, saat ini, komoditas alpukat miki sudah cukup berhasil dilakukan petani di Kecamatan Karangpawitan. Kemudian daerah Talaga Bodas, Kecamatan Wanaraja.

Baca Juga:Teror Ketuk Pintu di Kota Banjar Bikin Warga ResahKebutuhan Mobil Pemadam Kebakaran Mendesak

Tercatat, sudah ada 3.500 pohon alpukat yang hasilnya cukup memuaskan, sehingga bisa menjadi percontohan untuk bisa diterapkan oleh petani di daerah lain.

“Nanti petani jangan menanam sayuran saja, tapi bisa tanam alpukat juga,” pungkasnya. (Agi Sugiana)

0 Komentar