Soal Pemekaran Garut Selatan, 3 Wilayah Ini Diusulkan untuk Ibu Kota Baru

Pemekaran garut selatan
Sekda Garut Nurdin Yana
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Rencana pemekaran Garut Selatan masih bergulir. Prosesnya kini dalam penentuan ibu kota baru.

Sebelumnya, usulan ibu kota Garut Selatan berada di Kecamatan Mekarmukti. Namun kini berubah. Beralih ke Kecamatan Cikelet atau Pakenjeng.

Kabupaten Garut Selatan sendiri nantinya terdiri dari 15 kecamatan, yakni Kecamatan Cibalong, Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Mekarmukti, Kecamatan Bungbulang, Kecamatan Pakenjeng.

Baca Juga:2 Sekolah Rusak di Garut Akan Dibangun dengan Konstruksi Tahan GempaMenikmati View Talaga Bodas dari Gunung Sagara Garut

Kemudian Kecamatan Caringin, Kecamatan Cisewu, Kecamatan Talegong, Kecamatan Cisompet, Kecamatan Pamulihan, Kecamatan Cihurip, Kecamatan Peundeuy, Kecamatan Singajaya, dan Kecamatan Banjarwangi.

Sekda Garut Nurdin Yana mengatakan sudah bertemu dengan beberapa stekholder, termasuk masyarakat Garut Selatan. “DOB itu gini, kemarin sudah bertemu dengan beberapa stekholder khususnya masyarakat Garut Selatan,” ucapnya, Jumat 25 Oktober 2024.

Pihaknya mendorong untuk segera merencanakan atau menunjuk calon ibu kota baru. “Saya yakinkan, cepet lho nanti ketika dibuka moratorium kita gak jelas ibu kotanya seperti apa, bisa saja dibatalkan, kan seperti itu,” katanya.

Hari ini momentumnya, kata sekda, masih ada lahan Hak Guna Pakai (HGU) Condong yang mana pihak PT Condong siap melepas sebagian. Bukan tidak mungkin jika itu diminta dijadikan ibu kota kabupaten.

“Mudah mudahan dengan seperti itu minimal kita sudah ada kepastian, tinggal nanti ditetapkan prosesnya,” katanya.

Dalam lingkup HGU Condong, ada tiga tempat yang menjadi opsi atau diajukan sebagai ibu kota baru. Pertama di Cigadog Kecamatan Cikelet, kemudian Karangsari dan Tegalgede di Kecamatan Pakenjeng.

Ia menyampaikan, tiga wilayah tersebut yang disodorkan untuk menjadi ibu kota kabupaten yang baru. “Ada 3 opsi yang disodorkan dengan luasan kisaran 100 hektare,” pungkasnya. (Agi Sugiana)

0 Komentar