TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pasangan Viman Alfarizi Ramadhan dan Diky Candra memilih program yang terukur dalam berkampanye. Namun ada program-program lain yang akan dilaksanakan ketika memang situasi dan kondisinya memungkinkan.
Pasangan Viman Diky menyiapkan berbagai program menghadapi kontestasi Pilkada Kota Tasikmalaya. Namun ada beberapa persoalan kota yang belum bisa dijanjikan karena perlu kajian lebih dalam.
Seperti halnya ketika ditanya soal upaya penurunan kemiskinan. Viman mengatakan bahwa program Pembiakan Ekonomi Lokal Kewilayahan (Pelak) merupakan bagian dari pengentasan kemiskinan.
Baca Juga:Yusuf Gercep, Bantu Korban Kebakaran di Bungursari TasikmalayaMobil Meledak di Tasikmalaya, Rumah dan Kedai Ayam Geprek Ikut Terbakar
Kendati demikian, pihaknya belum bisa mematok target penurunkan angka kemiskinan dari program tersebut. Karena pada dasarnya program tersebut baru terlaksana ketika dirinya menjadi Wali Kota Tasikmalaya. “Kita belum ke situ (target),” ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya optimis program-program yang dibuat bisa menurunkan angka kemiskinan. Pasalnya potensi tersebut sangat nyata, tinggal didorong oleh pemerintah. “Potensi ekonomi kreatif di kelurahan itu banyak,” ucapnya.
Dalam hal ini, Diky Candra menambahkan bahwa berbicara kemiskinan dalam angka, menurutnya perlu ada kajian lebih dalam. Maka dari itu pihaknya belum berani bicara target karena harus ada satu pemahaman terlebih dahulu dengan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menghitung statistiknya. “Karena suka ada oknum yang suka memiskinkan kotanya, supaya dapat bantuan,” terangnya.
Begitu juga ketika ditanya soal penyelesaian masalah aset antara kota dan kabupaten yang tidak kunjung selesai. Diky menilai bahwa hal itu belum bisa dicermati karena belum ada penjelasan yang utuh dari pejabat terdahulu. “Kita belum tahu MoU (memorandum of understanding) antara kepala daerah (bupati dan wali kota tasikmalaya) dan Gubernur saat itu,” ucapnya.
Diky mengaku bahwa dirinya bersama Viman belum punya solusi untuk permasalahan Kota Tasikmalaya secara menyeluruh. Karena program-program yang memang dijanjikan adalah janji-janji yang memang sudah dikaji dan terukur keberhasilannya. “Kita anti janji-janji tak pasti,” ucapnya.
Kendati demikian, Diky menbjelaskan bahwa ada berbagai program yang diposisikan pada lapis kedua. Karena selain janji politik di masa kampanye, dia pun harus bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat yang dibangun melalui Musrenbang. “Jadi ada targetan dan program yang kita tempatkan di line (lapis) kedua,” jelasnya.(rangga jatnika)